Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan RI sekaligus Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jenderal TNI Purnawirawan Dr. Moeldoko mengatakan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) harus menjadi pionir pergerakan ekonomi negara yang berguna bagi petani sawit Indonesia.

"Jadilah perekat bangsa, pionir pergerakan ekonomi negara," katanya dalam acara Pengukuhan DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) periode 2019-2024 di Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan, Jakarta Selatan, Selasa.

Dalam pesannya, Moeldoko yang juga Ketua Dewan Pembina Apkasindo itu meminta jajaran pengurus untuk menjadikan Apkasindo sebagai organisasi yang modern selain menjadi petani-petani yang tangguh.

Dengan ketangguhan yang dimiliki para petani tersebut, kata dia, sektor sawit Indonesia juga akan semakin kuat.

Ketua Badan Eksekutif Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Republik Indonesia (Gapperindo) Agus Pakpahan juga mengharapkan hal serupa.

Dia berpesan agar petani kelapa sawit Indonesia menjadi petani-petani yang inklusif dan cerdas.

"Saya yakin petani sangat bisa untuk itu, sebab seribu satu macam produk bisa dibikin dari TBS hasil produksi petani," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung MP., menegaskan tekad Apkasindo untuk menjadi petani kelapa sawit yang modern dan siap menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.

"Kita harus mengupgrade diri oleh munculnya revolusi industri 4.0," tegas dia.

Saat ini, kata Gulat, Apkasindo ada di 22 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan ribuan Dewan Pimpinan Unit (DPU).

"Dari sekitar 14 juta hektar kebun kelapa sawit di Indonesia, 45 persen adalah kebun milik petani. Kebun terluas ada di Riau, mencapai 2,2 juta hektar," jelasnya.

Baca juga: Moeldoko sebutkan banyak tantangan di sektor sawit
Baca juga: Moeldoko: Sektor sawit ciptakan jutaan lapangan kerja
Baca juga: Apkasindo: pungutan ekspor sawit perlu dipertahankan

Pewarta: Katriana
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019