Kalau tidak setiap hari, ya seminggu sekali. Minum jamu ramuan Madura juga. Kadang suntik vitamin ke dokter
Surabaya (ANTARA) - Nenek berusia 103 tahun atas nama Tiwa, warga Desa Sana Laok Pamekasan, Jawa Timur tercatat sebagai calon haji tertua di Embarkasi Surabaya pada musim haji tahun 1440 Hijriah.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), nenek 10 cucu itu tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 11 Embarkasi Surabaya yang masuk Asrama Haji Sukolilo pada Selasa (9/7).

“Saya berangkat haji sendirian,” ujarnya ketika ditemui di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Selasa malam.

Kondisinya terlihat sehat dan langkahnya terbilang cepat saat berjalan sembari menarik koper menuju kamar yang disediakan di Gedung D2 Asrama Haji.

Ibu tiga anak itu mengaku tidak bisa berbahasa Indonesia sehingga komunikasinya harus menggunakan bahasa Madura.

Ditanya resep yang membuat dirinya masih tampak kuat dan segar, nenek yang sudah ditinggal meninggal suaminya itu mengaku rutin mengonsumsi telur, madu dan susu.

“Kalau tidak setiap hari, ya seminggu sekali. Minum jamu ramuan Madura juga. Kadang suntik vitamin ke dokter,” ucapnya.

Keberangkatannya ke Tanah Suci, Tiwa mengaku sepenuhnya dibiayai oleh ketiga anaknya.

“Dua anak saya sudah pergi haji, sekarang mereka gantian memberangkatkan saya,” katanya.

Tiwa yang tergabung di kloter 11 bersama 445  calon haji berharap doa dari masyarakat dan keluarganya agar mampu menunaikan ibadah dengan baik dan menjadi haji mabrur.

“Doakan saya menjadi haji mabrur,” katanya.

Baca juga: Hendra 99 tahun, calon haji tertua Embarkasi Pondok Gede
Baca juga: Nenek Hawariah calon haji tertua asal Banjarmasin
Baca juga: Calon jemaah haji tertua 2019 berusia 105 tahun

 

Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019