Rio de Janeiro (ANTARA) - Presiden Brazil Jair Bolsonaro pada Selasa (16/7) membenarkan bahwa ia akan mencalonkan putranya, Eduardo Bolsonaro, sebagai duta besar Brazil untuk Amerika Serikat.

"Kalau dari saya, itu sudah diputuskan," kata Bolsonaro.

Sang presiden menekankan bahwa, kendati keputusan soal penunjukan Eduardo sudah diambil, tetap ada beberapa prosedur yang harus dijalani, seperti konsultasi dengan pemerintah AS.

Selain itu, Eduardo harus terlebih dahulu menjalani sidang dengar pendapat di Senat Brazil serta mendapatkan persetujuan dari Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat negara tersebut.

Bolsonaro telah dihujani kritik karena mencalonkan anaknya itu. Banyak kalangan menganggap penunjukan Eduardo sebagai terang-terangkan kasus nepotisme.

Presiden Brazil tersebut telah membantah tuduhan itu dengan mengutip keputusan Mahkamah Agung, bahwa aturan menyangkut nepotisme tidak berlaku pada kasus khusus tersebut.

Kritik juga muncul bahwa Eduardo Bolsonaro tidak memiliki cukup pengalaman dan kemampuan untuk menduduki salah satu jabatan yang paling menantang dan sulit itu dalam dunia diplomasi Brazil.

Eduardo, yang baru saja berulang tahun ke-35 --usia minimum untuk dapat menjabat sebagai duta besar, adalah seorang anggota kongres federal serta ketua Komite Hubungan Luar Negeri-DPR Brazil. Namun, ia tidak terlalu berpengalaman dalam perundingan internasional tingkat tinggi.

Kedutaan besar Brazil di Washington belum memiliki lagi duta besar sejak April, yaitu ketika Bolsonaro menarik duta besar sebelumnya.

Sumber: Xinhua-OANA
Baca juga: Presiden Brazil katakan ia terbuka menjadi tuan rumah pangkalan militer AS
​​​​​​​
Baca juga: DPR-Parlemen Brazil sepakat luncurkan GKSB Brazil-Indonesia

​​​​​​​Baca juga: Suku adat Brazil protes rencana asimilasi Presiden Bolsonaro
 

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019