Rata-rata usia tanaman padi yang terserang ulat penggerek batang itu di atas satu bulan
Penajam (ANTARA) - Ulat penggerek batang mulai menyerang tanaman padi petani Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian setempat Bambang Marjuki.

"Memasuki kemarau panjang, petani kami imbau waspada serangan hama dan penyakit pada tanaman padi," kata Bambang Marjuki ketika ditemui, di Penajam, Kamis.

Sejumlah lahan persawahan di wilayah Penajam Paser Utara lanjut ia, mulai diserang hama penggerek batang yang dapat membuat tanaman padi rusak dan berpotensi gagal panen.

Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara mendata, hingga kini tanaman padi yang terserang hama penggerek batang berkisar dua hektare.

"Rata-rata usia tanaman padi yang terserang ulat penggerek batang itu di atas satu bulan," jelas Bambang Marjuki.

Serangan hama ulat penggerek batang di lahan persawahan tertinggi berada di wilayah pesisir pantai, ujarnya.

Selain faktor cuaca menurut Bambang Marjuki, munculnya hama penggerek batang tersebut, juga dipicu pola tanam petani yang masih menggunakan sistem tabur benih langsung atau Tabela.

Menjelang peralihan musim hujan ke musim kemarau, para petani jelasnya, agar selalu waspada terhadap serangan hama dan penyakit tanaman padi.

"Petani harus waspada dengan serangan hama dan penyakit jelang pergantian musim, yang biasanya bisa meningkat cukup signifikan," ujar Bambang Marjuki.

"Ketidaknormalan cuaca itu biasanya memicu gangguan berbagai organisme pada tanaman pangan dan hortikultura," ucapnya.

Serangan hama ulat penggerek batang padi tersebut akan berdampak pada hasil panen petani.


Baca juga: Puluhan hektare sawah di Solok Selatan gagal panen diserang hama 
Baca juga: Kementan antisipasi serangan hama ulat grayak di Indonesia


 

Pewarta: Novi Abdi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019