Ujoh Bilang (ANTARA) - Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu),  Kalimantan Timur yang berbatasan darat dengan negeri jiran, Malaysia, membutuhkan balai pelatihan ukir untuk mengembangkan bakat dan minat masyarakat setempat yang sejak lama memiliki keterampilan mengukir kayu.

"Selain membutuhkan balai ukir, Mahulu juga perlu dibangun balai anyaman sebagai pusat kegiatan pembinaan dan pelatihan bagi pengrajin agar kemampuan mereka makin meningkat dan terhubung dengan pasar luar untuk menjual produksi masyarakat," ujar Wakil Bupati Mahulu Y Juan Jenau di Ujoh Bilang, Minggu.

Sebelumnya, saat menghadiri acara Sinergi ProgramKementeriann Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Tim PKK di Hotel Senyiur, Samarinda, Juan mengatakan selama usaha kecil masyarakat secara mandiri terkait ukir dan anyam sudah jalan namun masih terbatas.

Di Mahulu, lanjutnya, saat ini sudah terbentuk lembaga usaha masyarakat berupa Usaha Kecil dan Menengah (UKM), namun masih dibutuhkan koordinasi dengan pihak terkait dan pelatihan bagi pengrajin untuk pengembangannya agar keterampilan yang ada makin berkembang.

"UKM dengan usaha ukir dan anyam yang masih jalan ini belum bisa berkembang optimal karena belum memiliki wadah khusus berupa balai maupun workshop yang terhubung dengan pasar luar, di samping perajinnya juga belum terhubung dengan pasar, sehingga masih terus perlu mendapat pembinaan," tuturnya.

Wabup Juan Jenau yang saat itu didampingi istrinya, Martina Luaq Juan yang juga Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK Mahulu, melanjutkan bahwa dalam pengembangan kerajinan, perlu terus digali potensi-potensi dalam kekhasan daerah, termasuk perlu segera memperjuangkan hak cipta dari salah satu produk ciri khas Mahulu.

"Kerajinan yang sudah ada memang harus terus dikembangkan, kemudian potensinya juga hendaknya digali lebih dalam lagi. Kemudian beberapa karya tradisional ditingkatkan lagi lebih kreatif agar ada sentuhan modern, selanjutnya memperjuangkan hak cipta bagi produk lokal, misalnya Hudoq yang memang berasal dari daerah Mahulu," katanya.

Ia juga mengingatkan kepada pihak terkait tidak hanya gencar melakukan promosi, tetapi juga menyiapkan lokasi yang bisa dituju oleh wisatawan atau tamu-tamu yang berkunjung ke Mahulu, sehingga pengunjung bisa lebih mudah menikmati miniatur budaya seluruh Mahulu dalam satu lokasi.

"Sebaiknya ada tempat khusus untuk promosi dan memamerkan produk UKM yang memudahkan saat wisatawan mencari souvenir. Kemudian pihak terkait juga membantu bagaimana cara pemasaran sampai ke luar daerah agar hasil kerajinan warga terus berkembang karena ada pangsa pasarnya," ucap Juan. ***3***

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019