doakan anggota kita selamat karena cuaca sangat panas
Pekanbaru (ANTARA) - Sedikitnya 15 hektare lahan gambut di pinggiran Kota Pekanbaru hangus terbakar yang hingga kini masih terus diupayakan untuk dikendalikan oleh satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau.

Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Pekanbaru, Edwin Putra kepada Antara di Pekanbaru, Minggu mengatakan hari ini merupakan hari ketiga upaya pemadaman titik api yang berlokasi Jalan Walet, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki tersebut.

"Kebakaran terjadi sejak Jumat kemarin (19/7). Hingga kini tim kita bersama aparat TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Manggala Agni masih melakukan pemadaman," katanya.

Ia mengatakan upaya pemadaman cukup memakan waktu mengingat jenis lahan yang terbakar merupakan semak belukar dengan jenis tanah gambut. Sementara sejak dua pekan terakhir Kota Pekanbaru terus dilanda musim kering dengan panas menyengat serta minim hujan.

Akibatnya tanah gambut menjadi bahan bakar yang mudah dilahap si jago merah. Tim Satgas Darat gabungan terus berupaya melakukan pemadaman dengan membuat sekat pembatas agar api tidak meluas.

Selain itu, dia mengatakan tim gabungan terus menggempur tanah gambut dengan semprotan air hingga menjadi seperti bubur. "Apinya masuk ke dalam tanah. Jika tidak dipadamkan dengan cara seperti itu dikhawatirkan api akan kembali menyala," ujarnya.

Meski begitu, upaya pemadaman bukan tanpa kendala, lantaran sumber air di sekitar lokasi kebakaran yang terus menipis. Tim gabungan pun mengakali minimnya sumber air dengan menggunakan racun api. "Doakan anggota kita selamat karena cuaca sangat panas dan upaya pemadaman bisa berjalan dengan baik," tuturnya.

Kelurahan Air Hitam merupakan kawasan pinggir Kota Pekanbaru yang kini menjelma menjadi kawasan pemukiman. Puluhan komplek pemukiman muncul di salah satu pintu masuk Kota Pekanbaru tersebut. Meski padat penduduk, namun Edwin mengatakan jarak titik api cukup aman dengan komplek perumahan warga. "Jarak terdekat sekitar lima kilometer," ujarnya.

Kebakaran di Air Hitam hanya awal dari tantangan tim Satgas Karhutla. Pada Sabtu kemarin (20/7) titik api baru muncul di kawasan pinggiran kota Pekanbaru lainnya, tepatnya di daerah Palas, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru. Belum diketahui persis luas lahan yang terbakar namun upaya pemadaman hingga hari ini dipastikan terus dilakukan.

Baca juga: Kemenko Polhukam minta 11 provinsi tetapkan siaga darurat Karhutla

Dalam dua pekan terakhir, belasan hingga puluhan titik panas dan titik-titik api bermunculan di Riau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan kebakaran melanda sejumlah daerah di Riau, seperti Pulau Rupat, Bengkalis yang hingga kini masih dalam tahap pendinginan.

Kebakaran juga melanda wilayah Rokan Hilir, Meranti dan Siak serta Pelalawan yang membuat tim Satgas Karhutla Riau harus terus berjibaku melakukan pemadaman.

Selain memaksimalkan penanggulangan, Satgas Karhutla juga terus giat melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar turut berperan aktif mencegah kebakaran. Salah satu kegiatan patroli yang kini rutin dilakukan di wilayah Kampar, bersamaan dengan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 105 Kabupaten Kampar.

"Jangan ragu. Laporkan langsung kepada kami jika menemukan titik kebakaran dan melihat diduga pelaku pembakaran," kata Komandan Komando Distrik Militer 0313/KPR Letkol Inf Aidil Amin.

Aidil mengatakan saat ini ratusan prajurit TNI telah dikerahkan ke lokasi rawan kebakaran di wilayah Distrik Militer Kampar. Mereka ditugaskan untuk melakukan penanggulangan dan fokus pada pencegahan kebakaran lahan di wilayah rawan.

"Peran aktif masyarakat akan sangat membantu dalam menanggulangi Karhutla di wilayah kita," ujarnya.

Baca juga: Lima titik panas Karhutla di Riau terdeteksi
Baca juga: Riau minta personel Satgas Karhutla dapat asuransi jiwa

 

Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019