Jakarta (ANTARA) - Pakar teh Oza Sudewo, salah satu juri kompetisi Tea Masters Cup, berbagi pengetahuan memilih teh yang sesuai dengan makanan pendampingnya.

"Sama seperti wine, misalnya wine merah cocok dengan daging merah sementara wine putih cocok dengan daging putih," kata Oza di Tea Masters Cup, JIExpo Kemayoran, Rabu.

Saat memakan hidangan berbahan dasar daging ayam maupun ikan, maka minuman teh yang cocok adalah teh hijau

Makanan yang dimasak dengan banyak minyak, misalnya hidangan di restoran China, juga nikmat bila dipasangkan dengan minum teh hijau yang bisa "membersihkan" lidah yang terlalu berminyak.

Teh hitam bisa dipilih untuk makanan-makanan berat yang diolah jadi hidangan berlemak. Teh jenis ini juga cocok jadi pendamping makanan yang bersantan untuk menyegarkan rongga mulut.

"Cokelat juga cocok dimakan dengan teh hitam," imbuh dia.

Akhir-akhir ini juga mulai banyak teh dengan rasa dan aroma buah. Jenis teh seperti ini serasi bila diminum sambil menyantap kue-kue manis atau asin.

Tradisi yang sudah mengakar juga jadi salah satu faktor untuk menentukan kecocokan teh dengan makanan.

"Kalau makan di rumah makan Padang, pasti tehnya terasa beda? Biasanya yang dipakai adalah teh Vanila," kata Oza.

Di daerah Jawa Barat, teh hitam lebih lazim diminum sebagai pendamping makanan karena memang area tersebut dikelilingi perkebunan teh. Sementara di Jawa Tengah dan Jawa Tengah, teh melati lebih populer karena keterbatasan sumber daya alam.

Baca juga: Mau bikin teh enak di rumah? Ini kata pakarnya

Baca juga: Peracik teh berebut gelar di Tea Masters Cup Indonesia

 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019