Kita masih mencari solusi. Tapi untuk sementara ini, bisa dengan pompanisasi dan pembuatan embung air
Purwakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan kekeringan yang melanda areal sawah di berbagai daerah pada musim kemarau bisa diatasi dengan pompanisasi dan pembuatan embung air.

"Kita masih mencari solusi. Tapi untuk sementara ini, bisa dengan pompanisasi dan pembuatan embung air," kata Dirjen Prasarana dan Sarana Kementan Sarwo Edhi saat meninjau sawah kekeringan di Purwakarta, Rabu.

Untuk pompanisasi, selama tiga tahun terakhir pemerintah pusat telah menyalurkan bantuan 100 ribu mesin pompa di seluruh Indonesia.

Pada tahun ini, kata dia, sudah ada sekitar 20 ribu permohonan bantuan pompanisasi. Selain itu, banyak pula petani yang meminta bantuan selang air sepanjang 7.390 meter.

"Khusus untuk Purwakarta, kami telah memberikan bantuan sebanyak 300 mesin pompa," kata dia.

Sarwo Edhi mengatakan untuk pembangunan embung, bagi yang akan mengajukan ada syaratnya. Di antara syarat itu ialah pembangunan embung harus di lahan milik desa, lahan pemerintah ataupun lahan hibah dari masyarakat.

Syarat itu diberlakukan agar pembangunan embung tidak sia-sia, aman dan bisa dimanfaatkan seluruh petani.

"Anggarannya kita bantu melalui DAK, asal lahan yang disiapkan yaitu 25 x 25 meter dengan kedalaman 2 meter," kata dia.

Sementara itu, saat melakukan kunjungan kerja ke Purwakarta, Sarwo Edhie yang didampingi Wakil Bupati Purwakarta Aming mengecek langsung kondisi areal pesawahan di Desa Cibodas, Bungursari yang dilanda kekeringan.

Menurut dia, saat ini kekeringan berpotensi terjadi disejumlah wilayah pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Di luar wilayah itu masih aman, karena masih turun hujan.

Baca juga: Pemkab Lebak Lakukan Pompanisasi di Lahan Kering

Baca juga: Kementerian Pertanian optimalkan lahan kering dan lahan rawa

Baca juga: Warga bangun instalasi air atasi kekeringan



 

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019