Seoul (ANTARA) - Korea Utara menembakkan dua peluru kendali (rudal) jarak dekat dari pantai timur mereka pada Kamis dini hari, menurut militer Korea Selatan.

Tembakan itu merupakan uji coba misil pertama oleh Korut sejak Pemimpin Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump membangkitkan kembali pembicaraan denuklirisasi (perlucutan senjata nuklir).

Misil, yang diluncurkan dari dekat Wonsan, itu terbang sejauh 430 km dan mencapai ketinggian 50 km sebelum akhirnya jatuh ke Laut Timur, kata pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan kepada Reuters.

Kantor Berita Kyodo, yang mengutip sumber rahasia di kalangan pemerintah, menyebutkan bahwa rudal tersebut tidak menjangkau zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang dan tak berimbas pada keamanan nasional Jepang.

Penembakan rudal balistik itu akan menimbulkan keraguan pada upaya untuk melanjutkan kembali pembicaraan denuklirisasi setelah Trump dan Kim bertemu di zona demiliterisasi (DMZ) akhir Juni.
 
Presiden Amerika Serikat  Donald Trump (kanan) menjabat tangan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) saat mereka bertemu di zona demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan Korut-Korsel, di Panmunjom, Korea Selatan, 30/6/2019. (ANTARA/REUTERS/KCNA/tm)

Gedung Putih, Pentagon (markas besar Departemen Pertahanan) serta Departemen Luar Negeri AS belum menanggapi permintaan untuk memberi keterangan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Korut dilaporkan akan bongkar lapangan uji coba nuklir akhir bulan ini

Baca juga: Beijing sukses uji coba sistem pertahanan rudal

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019