Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat meluncurkan 99 desa wisata yang dikembangkan sebagai program unggulan daerah. Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah mengatakan saat ini pemerintah provinsi sedang fokus menempatkan program pengembangan 99 desa wisata sebagai unggulan dan prioritas daerah.

"Keindahan alam NTB tidak diragukan lagi. Dari ujung timur pulau Sumbawa dan baratnya pulau Lombok sejuta keindahan, keunikan dan budaya menjadi karakter sendiri bagi desa-desa yang berpotensi menjadi desa wisata," ujar Wagub NTB pada peluncuran Desa Wisata dan E-Ticketing di Mataram, Jumat.

Ia menilai geliat masyarakat membangun desa wisata mulai tampak dan memberikan harapan baru untuk NTB ke depannya. Bahkan menurut Wagub, desa wisata menjadi solusi tepat yang dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat itu sendiri.

Menurut Ummi Rohmi sapaan akrabnya, bahwa Tuhan telah menitipkan sebagian bongkahan "syurga-Nya" di alam NTB untuk dimanfaatkan sebaik mungkin. Untuk itu, menjadi kewajiban pemerintah dan masyarakat NTB untuk menjaga agar terus lestari. Karenanya desa wisata adalah salah satu solusinya.

"Kita sebagai hambanya untuk pandai bersyukur atas nikmatnya. Implementasi kesyukuran itu yaitu dengan mengelola keindahan agar dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat," kata Ummi Rohmi.

Pembangunan desa wisata tidak perlu dengan anggaran besar. Tapi yang lebih penting adalah kelestarian alam harus tetap jaga, kearifan lokal yang unik serta keramahan masyarakat itu sendiri. Dan yang tidak kalah penting, kata Wagub, adalah kebersihan lingkungan menjadi prioritas utama. Agar para pengunjung dapat merasakan kenyamanan dan ketentraman saat berkunjung.

"Selain itu, rumah tinggal (homestay) dan sarana pendukung lainnya juga harus tetap dioptimalkan," kata Ummi Rohmi.

Wagub juga menegaskan Pemerintah Provinsi NTB sangat komit dan bersungguh-sungguh membangun daerah yang bermuara dari desa. Berbagai program pembangunan lainnya semua diusahakan bermuara dari desa. Sehingga penurunan angka kemiskinan dapat dicapai.

Penetapan desa wisata, kata Umi Rohmi, diharapkan mampu memberikan kontribusi besar terhadap masalah kemiskinan di NTB. "Peluncuran desa wisata saat ini harus dilanjutkan dengan aksi-aksi dan kerja nyata di setiap desa yang ditetapkan sebagai desa wisata," ucapnya.

Karena itu banyak hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat desa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki di desa. Salah satunya, penggunaan dana desa untuk membangun desa wisata. "Penggunaan dana desa, misalnya, bukan hanya berputar pada pembangunan infrastruktur semata. Tetapi, juga untuk mengembangkan potensi desa untuk dijadikan sebagai desa wisata," katanya.*

Baca juga: Kembangkan desa wisata, perhatikan tiga hal penting ini

Baca juga: Apkasi siap sukseskan target 2.000 Desa Wisata Mandiri


Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019