Bukares (ANTARA) - Kepala polisi Romania dan dua pejabat kabupaten dipecat Jumat malam (26/7), setelah polisi perlu waktu 19 jam untuk menanggapi seruan dari remaja perempuan (15) yang diculik dan tewas di tangan penculiknya.

Menteri Dalam Negeri Nicolae Moga mengatakan ia memecat kepala polisi Ioan Buda, perwira polisi Olt County Peter Neascu dan kepala polisi Olt County Cristian Voiculescu sehubungan dengan kasus di Kota Kecil Caraci di Romania Selatan.

Korban menghubungi nomor darurat Eropa 112 tiga kali untuk minta bantuan pada Kamis pagi, menurut pusat telepon darurat. Gherghe Dinca, mekanik yang berusia 65 tahun, diduga membunuh remaja putri tersebut.

Polisi mengatakan mereka tidak memasuki rumah Dinca sampai 19 jam setelah remaja perempuan tersebut menelepon. Pihak berwenang berjuang untuk menemukan sumber telepon dan memperoleh surat penggeledahan sekalipun itu tidak perlu secara hukum. Setelah memperoleh surat penggeledahan, mereka menunggu beberapa jam untuk memasuki tempat itu.

"Mengapa (pihak berwenang) menunggu ... harus dijelaskan," kata jaksa umum sementara Bogdan Licu kepada stasiun televisi swasta Antena3. "Seorang anak perempuan yang berdasarkan semua petunjuk mestinya dapat diselamatkan dari kematian."

Kasus tersebut menyulut kemarahan dan ratusan orang berkumpul untuk memprotes di luar rumah tersangka pada Jumat malam. Perdana menteri dan presiden Romania menyerukan dilakukannya analisis reaksi dan hukuman buat mereka yang bertanggung-jawab.

Di lokasi kejadian, polisi menemukan apa yang tampak sebagai jenazah manusia di dalam gentong dan perhiasan. Polisi menduga jenazah tersebut adalah jenazah korban yang berusia 15 tahun dan seorang remaja perempuan yang berumur 18 tahun dari satu desa yang berdekatan yang dilaporkan hilang pada April. Petugas analisis forensik sedang bekerja untuk mengidentifikasi kedua jenazah itu.

Sumber: Reuters
Baca juga: Unjuk rasa anti-pemerintah di Rumania berujung rusuh
 Baca juga: 34 kabupaten dan kota terapkan telepon darurat 112

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019