Dampak dari Festival Hudoq tahun lalu sangat besar, Mahakam Hulu makin dikenal secara luas, bukan hanya oleh wisatawan nusantara, tapi hingga ke mancanegara, khususnya Darwin, Australia, yang melakukan arung jeram di Sungai Alan
Ujoh Bilang (ANTARA) - Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, kawasan yang berada di perbatasan Indonesia-Malaysia, sedang melakukan persiapan untuk pergelaran Festival Hudoq Cross Border 2019 , agenda rutin tahunan dan sudah masuk dalam kalender Kementerian Pariwisata sejak  tahun lalu.

"Banyak persiapan yang kami lakukan untuk penyelenggaraan Festival Hudoq pada 23-26 Oktober tahun ini, di antaranya gencar melakukan sosialisasi, promosi dan publikasi," kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mahakam Hulu, Kristina Tening di Ujoh Bilang, Sabtu.

Sosialisasi yang dilakukan, kata dia, antara lain ke kampung-kampung dan kecamatan untuk memberitahu kepada masyarakat tentang rencana tersebut. Kemudian, jufa meminta dukungan warga untuk turut serta menjadi peserta dalam menyajikan tari hudoq massal pada Oktober mendatang.

Sedangkan promosi yang dilakukan, katanya, antara lain melalui berbagai media -- baik media massa maupun media sosial -- termasuk membuat selebaran dan promosi ke tingkat nasional, terutama di Kementerian Pariwisata agar bisa dibantu melanjutkan promosi lebih luas.

Meski peserta tari dalam Festival Hudoq mendatang jumlahnya mencapai ribuan orang, namun pihaknya tidak ingin membuat gebrakan baru untuk memecahkan rekor MURI karena tahun lalu sudah terpecahkan rekor MURI dengan jumlah 2.200 penari hudoq.

"Dampak dari Festival Hudoq tahun lalu sangat besar, antara lain Mahakam Hulu makin dikenal secara luas, bukan hanya oleh wisatawan nusantara, tapi hingga ke mancanegara. Kemudian jumlah turis yang datang juga terus bertambah, terutama wisatawan mancanegara dari Darwin, Australia, yang paling suka melakukan arung jeram di Sungai Alan," katanya.

Adapun berbagai rangkaian yang turut menyemarakkan dalam Festival Hudoq 2019, katanya, antara lain lomba tari tradisional, permainan tradisional, lomba masakan tradisional, bahkan ditampilkan pula sejumlah kaum ibu bertelinga panjang untuk menyemarakkan festival tersebut.

"Adanya sosialisasi dan promosi yang gencar dilakukan selama ini hingga mendekati pelaksanaannya mendatang kami harapkan festival nantinya menjadi meriah dan lebih banyak tamu serta undangan yang hadir," demikian Kristina Tening. 


Baca juga: Tarian Hudoq pukau pengunjung Festival Erau

Baca juga: Festival durian digelar warga Pulau Sebatik, perbatasan RI-Malaysia

Baca juga: Tarian hudoq tutup pesta panen orang Wehea


 

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019