Ini menjadi pembelajaran bagi para penjual tiket, jika ingin menaikkan harga maka yang wajar-wajar saja
Makassar (ANTARA) - CEO PSM Makassar Munafri Arifuddin ikut menyoroti banyaknya calo yang menaikkan harga tiket babak final leg kedua Piala Indonesia di Stadion Gelora Andi Mattalatta Mattoanging Makassar dan berharap agar kenaikkan harga sewajarnya saja.

CEO PSM Munafri Arifuddin di Makassar, Senin, mengatakan jika menjual dengan harga yang tidak wajar namun tiba-tiba terjadi penundaan atau pembatalan pertandingan maka sulit proses pengembaliannya.

"Kami berharap ini menjadi pembelajaran bagi para penjual tiket, jika ingin menaikkan harga maka yang wajar-wajar saja," katanya.

"Karena ini pasti, umpamanya duitnya (uang pembeli) sudah terpakai maka berat untuk mengembalikan kepada orang yang sudah membeli tiketnya," lanjut dia.

Terkait proses pengembalian tiket penonton setelah ditundanya laga final PSM kontra Persija Jakarta yang sedianya digelar 28 Juli dan diundur hingga 6 Agustus 2019, Ia sudah meminta kepada pihak Panpel PSM agar mengurus dengan baik.

"Makanya saya sejak awal sampaikan ke panitia pelaksana, tolong dimaksimalkan dibantu sebaik-baiknya dan sebagus-bagusnya dalam prosesi pengembalian uang pembeli tiket," jelasnya.

Meski demikian, pihaknya menegaskan jika pengembalian yang dimaksud yakni yang membeli tiket di Kiostik yang telah ditunjuk Manajemen PSM.

Adapun yang membeli di calo tiket, maka pihaknya tidak bisa memberikan jaminan bisa mengembalikan uang tiket mereka

"Itu yang harus dibicarakan karena kita juga tidak tahu, kalau beli tiket di calo, terus klaimnya ke kita (PSM), ini saya fikir tidak fair juga. Jadi yang beli di calo ya ke calo (klaimnya)," tegasnya.

"Untuk itu saya sampaikan jika kejadian seperti ini bukan kemauan PSM Makassar," sebut pria yang akrab disapa Appi tersebut.

Baca juga: Pastikan final lancar, PSM minta PSSI datang lebih awal

Baca juga: Gubernur Sulsel minta suporter PSM tidak anarkis

Baca juga: PSSI: leg kedua final Piala Indonesia 6 Agustus di Makassar

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019