Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu mengatakan anggota TNI yang terpapar paham radikalisme bukan tidak mau mengakui Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia, tetapi sikapnya sudah tidak Pancasila lagi.

"Bukan dia itu tidak mau (mengakui Pancasila), tapi sudah agak meluntur, karena sikap-sikapnya tidak Pancasila lagi," kata Menhan usai ziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumanegara Yogyakarta, Selasa.

Baca juga: Menhan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta

Baca juga: Istana jelaskan anggota TNI terlibat radikalisme dapat dipecat

Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Pertahanan ada tiga persen anggota TNI yang terpapar paham radikalisme, oleh karena itu, Menhan meminta agar mereka mengingat kembali sumpah yang pernah diucap saat menjadi TNI.

"Padahal TNI itu sumpahnya jelas, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila," kata Menhan Ryamizard.

"Kemudian Sapta Marga itu janji kepada negara ini kami patriot Indonesia pendukung serta pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak kenal menyerah. Itu jelas jadi jangan sampai luntur-luntur," katanya.

Oleh karena itu, Menhan menegaskan bahwa anggota TNI yang terpapar paham radikalisme kembali mengingat dan berpegang pada sumpah prajurit dan bagi yang masih berpegang teguh pada Pancasila tidak boleh luntur.

"(Antisipasinya) Kita bergerak semua dari darat, laut dan udara, ke tempat-tempat, daerah-daerah terpencil untuk mulai mengartikan Pancasila itu apa sih? sehingga tidak terpapar lagi nanti," kata Menhan.

Baca juga: Aparat teritorial ujung tombak pencegahan radikalisme

Baca juga: Rakyat dan TNI harus bersama berantas paham radikalisme


 Baca juga: BNPT: Radikalisme di kampus bersumber dari pendidikan sebelumnya

Baca juga: Jalan masuk radikalisme ke kampus melalui "kajian" terus dicegah

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019