Samosir (ANTARA) - Presiden Joko widodo membagikan seribu sertifikat tanah yang sudah dinantikan oleh warga yang tinggal di tujuh kabupaten dan kota yang mengelilingi Danau Toba, Sumatera Utara, Selasa.

Sertifikat tersebut diberikan presiden kepada masyarakat yang selama ini tidak memiliki bukti sah atas tanah yang ditempati maupun digarap untuk kegiatan pertanian mereka.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Lapangan Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Presiden Jokowi beserta rombongan disambut seribuan warga yang menunggu momen pembagian sertifikat.

Seperti yang diungkapkan Genjes Berutu, warga Kabupaten Toba Samosir yang antusias mendapatkan sertifikat tanah itu karena telah lama ia dinantikan.

Selain bisa dijadikan harta peninggalan untuk anak cucu, surat ini juga akan dijadikan jaminan untuk mendapatkan modal guna membiayai pendidikan anaknya, ujarnya.

"Untuk peninggalan anak kita kan, kalau sudah tua nanti jadi ada sertifikat untuk mereka, sehingga bermanfaat. Jadi ini nanti juga akan digunakan untuk anak agar bisa bersekolah," katanya.

Sementara Timbul Panjaitan, warga Kecamatan Parapat, Kabupaten Simalungun, mengaku walaupun surat itu bisa diagunkan ke bank sebagai modal usaha, namun keabsahan sertifikat ini merupakan tujuan utamanya sejak dahulu sehingga bisa menjamin kepemilikan hak atas tanah yang selama ini ditempatinya.

"Prosesnya setelah menyerahkan ke kelurahan, terus mereka yang melanjutkan kepengurusan. pertama keabsahan kepemilikan tanah yang paling penting. kemudian apakah nanti ada untuk dijadikan usaha, jadi belajar untuk memulai usaha. tapi tujuan saya hak kepemilikan tanah dan itu prioritas saya," katanya.

Baca juga: Presiden beli jaket ulos Sibolang Rasta di Tapanuli

Baca juga: Jokowi ingin kawasan "The Kaldera Toba Nomadic" cepat dikembangkan

Pewarta: Juraidi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019