Ternate (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengakui harga pangan dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan menyusul adanya pemberlakuan tarif baru kapal rute Bitung-Ternate yang mengangkut berbagai hasil komoditas pangan ke daerah tersebut.

"Salah satu pemicu kenaikan harga barang karena adanya adanya penyesuaian pengangkutan harga barang dari Rp10 ribu per koli, naik menjadi Rp25 ribu per koli, akibatnya pedagang menaikkan harga pangan," kata Sekretaris TPID Kota Ternate, Sutopo Abdullah di Ternate, Rabu.

Menurutnya, distributor bahan pangan Kota Ternate mengeluhkan kenaikan harga pangan di Ternate, akibat kapal pengangkut sembako dari Bitung-Ternate menaikkan tarif angkut barang dari Rp10.000 menjadi Rp25.000 per koli.

"Kapal yang menaikkan harga barang, diantaranya, KM Alsudais, KM Permata Bunda dan KM Karya Indah, sehingga harga pangan di pasar juga mengalami kenaikan," katanya.

Dia mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Pelindo dan KSOP terkait kenaikan biaya angkutan tersebut.

Langkah untuk melakukan koordinasi harus secepatnya, agar bisa diketahui kenapa sampai harga angkutan barang di kapal naik serentak.

"Kami juga akan terus melakukan langkah-langkah agar tidak terjadi kenaikan harga pangan di pasar," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah warga mengeluhkan adanya kenaikan harga kebutuhan sembako di pasar rakyat Gamalama, Ternate terutama untuk harga sayur mayur yang didatangkan dari Sulawesi Utara.

Baca juga: Kemendag : Harga bahan pokok jelang Lebaran di Ternate stabil
Baca juga: Disperindag Malut pantau harga sembako di Ternate

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019