Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Lukito mengingatkan pentingnya menjaga keamanan pangan, terutama saat musim kemarau karena sejumlah alasan.

"Ada risiko terkait 'foodborne disease' atau penyakit akibat makanan, salah satu risikonya itu," kata dia di sela Seminar Nasional Keamanan Pangan "Bersama Tingkatkan Daya Saing Bangsa dengan Menjamin Keamanan Pangan" di Jakarta, Rabu.

Dia mengimbau masyarakat untuk memperhatikan unsur higienitas produk yang dikonsumsi ketika musim kemarau karena kadar air yang relatif terbatas.

Alasannya, kata dia, materi pencemar saat musim kemarau dapat terkonsentrasi di banyak area produksi dan distribusi pangan.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor Purwiyatno Hariyadi mengatakan industri pangan di Indonesia 90 persen dijalankan oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Ia mengatakan UMKM dalam beberapa aspek sudah baik dalam pengelolaan higienitas produksi pangannya, sementara itu masih terdapat sejumlah unit yang belum baik.

Dia mencontohkan sejumlah UMKM belum menerapkan standar keamanan pangan dalam infrastrukturnya, seperti di mesin produksi, media penyimpanan, transportasi, dan hal lain yang terkait.

Untuk itu, dia mendorong adanya budaya keamanan pangan yang baik dengan memastikan makanan yang dipasarkan memenuhi persyaratan "food safety" seperti kebersihan, tingkat kematangan pangan, suhu makanan, dan penyimpanan..

"'Food safety culture' ini harus dibudayakan," katanya.

Baca juga: BPOM ingatkan obat keras dilarang dijual secara daring
Baca juga: BPOM berikan pendampingan pelaku UKM tingkatkan kualitas produk
Baca juga: Bersama Kemenko PMK, BPOM sosialisasi pangan aman dan asupan gizi di Klaten

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019