Namun, ia tidak enak, karena takut dikira aji mumpung.
Jakarta (ANTARA) -
Selebritis yang baru memeluk agama Islam, Deddy Corbuzier mengaku banyak menolak tawaran umrah dari penyedia jasa perjalanan haji dan umrah.

"Saya bilang kalau biaya umrah saya masih mampu. Kalau mau anda ganti biaya saya dengan membiayai sepuluh orang tidak mampu. Langsung semuanya mundur," kata Deddy, di Kantor Pengurus Besar Nadhlatul Ulama Jakarta Pusat, Rabu.

Memasuki bulan beribadah haji pun, artis yang memiliki kakek beragama Islam itu mengaku bahwa dia juga mendapat banyak tawaran.

Namun, ia tidak enak, karena takut dikira aji mumpung. Meskipun suatu hari Deddy ingin juga pergi ke Mekkah bila sudah memiliki ilmunya.

Pembimbing Deddy hingga memeluk Islam, Gus Miftah mengatakan, Deddy masih baru memeluk Islam, sehingga dia masih harus banyak belajar. Namun perkembangan pembelajaran mantan Ilusionis itu terus meningkat.

"Pernah sekali saya ditanya bagaimana anak saya (Azka) setelah saya masuk Islam, saya takut karena katanya kalau anak saya tidak masuk Islam yang dosa ayahnya," ujar Deddy.
Baca juga: Ketum PBNU resmi terima Deddy Corbuzier jadi anggota Nahdlatul Ulama

Deddy menyampaikan keresahannya itu di depan ribuan orang yang datang ke sana, disaksikan pula oleh KH Said Aqil Siradj.

"Kalau kamu ingin membawa orang menikmati keindahan Islam. Jangan buat mereka takut," ujar Deddy.

Dalam acara itu, Ketua Umum PB NU, KH Said Aqil Siradj mengatakan ada dua prinsip dalam Nahdlatul Ulama yaitu moderat dan toleran. Keduanya tidak terwujud menurut dia, kalau tidak didasari intelektual berbasis akhlak.

"Toleransi tidak terwujud tanpa intelektual yang berakhlakul karimah atau akhlak mulia," ujar Said.
Baca juga: Deddy Corbuzier masuk Islam karena mendapat hidayah

Said Aqil mengutip ayat dalam Al-Quran yang mengatakan jangan kamu mencaci maki orang yang tidak menyembah Allah, nanti mereka mencaci maki Allah.

"Demikian Allah telah memberikan kepada masing-masing umat dan bangsa, kebiasaannya budayanya untuk saling menghormati," ujar Said Aqil.

"Kita ingin mengenalkan citra Islam yang teduh, bukan Islam yang gaduh," ujar Gus Miftah lagi.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019