Belum ada dampak, masih seperti biasanya, normal
Jakarta (ANTARA) - Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad menyatakan tumpahan minyak dari sumur YYA-1 area Pertamina Hulu Energi di Blok Offshore North West Java (ONWJ) belum mengakibatkan dampak buruk signifikan terhadap sektor pariwisata daerah itu.

"Belum ada dampak, masih seperti biasanya normal," kata dia, usai memberikan keterangan terkait tumpahan minyak di Balaikota DKI Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan tumpahan minyak tersebut mulai sampai ke Kepulauan Seribu pada 22 Juli 2019, khususnya wilayah selatan yang terdapat tujuh pulau.

Baca juga: Pertamina siapkan formula kesepakatan ganti rugi tumpahan minyak

Terkait dampak penurunan kunjungan pariwisata ke daerah itu, Husein Murad mengaku belum ada karena setiap tumpahan minyak yang tiba di daratan langsung dibersihkan petugas.

"Kan kejadiannya baru seminggu ini, jadi langsung kita bersihkan," katanya.

Bahkan, kata dia, pemerintah setempat memobilisasi seluruh petugas Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Dinas Lingkungan Hidup untuk membersihkan tumpahan minyak yang tiba di daratan.

Pembersihan wilayah pantai tersebut juga bekerja sama dengan tim dari PT Pertamina Persero yang dimulai sejak 22 Juli 2019.

Baca juga: Pengamat sarankan tumpahan minyak disedot untuk jaga lingkungan

Sementara itu, Direktur Hulu PT Pertamina Persero Dharmawan Syamsu memastikan perusahaan minyak pelat merah tersebut bertanggung jawab penuh atas peristiwa tumpahan minyak dari sumur YYA-1 area Pertamina Hulu Energi.

"Kami bertanggung jawab atas segala akibat dari oil spill yang telah mengganggu aktivitas masyarakat di sana," kata dia.

Sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab Pertamina, perusahaan tersebut telah mendatangi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi tumpahan minyak.

Baca juga: Pertamina tambah 1.200 "oil boom" atasi tumpahan minyak

PT Pertamina Persero tetap mengutamakan komitmen dalam melaksanakan perlindungan atas keselamatan karyawan dan masyarakat termasuk dampak lingkungan di tempat beroperasi.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019