Depok (ANTARA) - Sejumlah warga Depok Jawa Barat panik dan berhamburan ke luar rumah ketika merasakan gempa dengan kekuatan magnitudo 7,4 pada pukul 19.03 WIB.

"Saya panik lah terus langsung ke luar rumah dan ternyata sudah banyak warga lainnya juga ke luar rumah," kata Ani seorang warga Cilodong Depok, Jumat malam.

Ia bersama dua orang anaknya langsung berusaha menenangkan anaknya yang masih duduk dibangku sekolah dasar.

"Anak saya juga panik teriak-teriak gempa...gempa...dan langsung saya ajak ke luar rumah," ujarnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Dewi warga Depok, juga sempat kaget karena adanya gempa. "Goyangannya terasa cukup lama sehingga membuat saya dan keluarga panik," jelasnya.

Di luar rumah sudah berkumpul sejumlah warga, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadinya gempa susulan.

"Semoga tak ada gempa susulan yang membahayakan," harapnya.

Setelah dirasa aman dan gempa tidak menimbulkan kerusakan rumah warga di Kota Depok, beberapa warga kembali masuk ke rumah masing-masing untuk kembali beristirahat.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk Banten, Jawa Barat, Lampung dan Bengkulu, menyusul gempa bumi dengan magnitudo 7,4 berpusat di Sumur, Banten yang terjadi pada Jumat (2/8) pukul 19.03 WIB.

Berdasarkan permodelan BMKG, daerah yang berpotensi tsunami Pandeglang bagian selatan (Banten) dengan status Siaga, Pandeglang Pulau Panaitan status Siaga, Lampung barat pesisir selatan status Siaga.

Sementara yang berstatus Waspada yaitu Pandeglang bagian Utara, Lebak, Tanggamus Pulau Tabuan, Sukabumi Ujung Genteng, Tanggamus bagian timur, Lampung Selatan Kepulauan Krakatau, Lampung Selatan Kepulauan Legundi, Lampung Barat Pesisir tengah, Lampung Barat pesisir Utara, Bengkulu Utara Pulau Enggano.

Status waspada juga diberlakukan di Kaur Bengkulu, Lampung Selatan Kepulauan Sebuku, Bengkulu Selatan, Serang bagian barat dan Seluma.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019