Jakarta (ANTARA) - Partai Gerindra tidak pernah meminta jabatan dalam pemerintahan calon presiden terpilih dan rekonsiliasi yang dilakukan Ketua Umum Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo tidak memiliki syarat apapun.

"Itu rumor yang tidak benar. Dan seperti yang saya tegaskan berulang kali, kami tidak pernah mensyaratkan rekonsiliasi harus dapat posisi ketua MPR," ungkap Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade ketika ditemui dalam diskusi politik Vox Point Indonesia di Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat.

Dalam kesempatan tersebut Andre juga mengatakan bahwa pertemuan para elite politik Indonesia merupakan langkah yang baik.

Dia mengambil contoh pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yang menghasilkan undangan ke kongres partai yang berseberangan dengan Gerindra di Pemilu 2019 itu

Dia juga menegaskan bahwa Prabowo akan mengusahakan hadir di Kongres Partai PDI Perjuangan setelah diundang Megawati Soekarnoputri.

"Sudah saatnya bangsa kita kembali merajut kebersamaan. Mau di dalam, di luar pemerintahan, silahturahim antar tokoh, silahturahim antar anak bangsa harus tetap kita rajut. Jadi menjadi opisisi itu dibutuhkan oleh bangsa, tapi bukan oposisi yang penuh kemarahan dan kebencian," ungkapnya.

Andre mengatakan bahwa bangsa Indonesia membutuhkan kebersamaan, karena dengan hal itu maka bisa menghadapi krisis eknomi global yang sudah ada di depan mata.

Sebelumnya dikabarkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bakal hadir memenuhi undangan dalam Kongres V PDI Perjuangan, di Hotel Inna Grand Bali Beach, 8-11 Agustus 2019.

Baca juga: Gerindra berkeinginan rebut ketua MPR
Baca juga: Akademisi: Gerindra alami turbulensi politik jika masuk kabinet

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019