Meulaboh (ANTARA) - Musibah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di tiga kecamatan meliputi Kecamatan Meureubo, Bubon dan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat hingga Sabtu (3/8) semakin meluas mencapai 33 hektare lebih akibat musim kemarau yang melanda daerah itu sejak Juli lalu.

Sebelumnya, luas kebakaran yang melanda sejumlah desa di daerah itu hanya mencapai 4 hektare saja.

Data yang diperoleh ANTARA dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat menyebutkan, sebaran lokasi kebakaran lahan tersebut masing-masing di Kecamatan Meureubo seluas 0,5 hektare, Bubon seluas 31,5 hektare, serta Kecamatan Johan Pahlawan seluas 2 hektare.

"Kemungkinan luas lahan gambut yang terbakar ini akan terus bertambah, hal ini terjadi karena bertambahnya jumlah desa yang terbakar khususnya di Kecamatan Bubon, Aceh Barat," kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Barat, Dr Mukhtaruddin diwakili Koordinator Pusdalops, Mashuri kepada ANTARA, Sabtu petang di Meulaboh.

Menurutnya, lokasi yang bertambah kebakaran lahan tersebut di Kecamatan Bubon seperti di Desa Suak Pangkat, Seuneubok Trap serta bertambah lagi di Desa Peulanteu, kecamatan setempat dengan lahan yang terbakar yakni lahan gambut dan sudah terdapat tanaman produktif milik warga.

Kebakaran lahan juga masih terjadi di kawasan Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat hingga Sabtu sore.

Padahal, kata Mashuri, di lokasi ini sebelumnya sudah dilakukan pemadaman oleh petugas. Akan tetapi, titik api di lokasi kebakaran lahan tersebut masih terus terjadi dan bertambah.

"Sulitnya pemadaman api karena saat ini sedang musim kemarau, kami bersama rekan-rekan pemadam sudah sangat kewalahan memadamkan api," kata Mashuri menambahkan.

Upaya pemadaman api yang dilakukan BPBD Aceh Barat, TNI, Polri, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) wilayah IV Aceh, dan masyarakat di sekitar lokasi kebakaran, ungkapnya.
Baca juga: Kebakaran lahan di Aceh meluas capai 116,4 hektare
Baca juga: Kebakaran lahan di Aceh Barat meluas capai 35 hektare

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019