Mekkah (ANTARA) - Naib Amirul Hajj M. Busyro Muqoddas melakukan kunjungan ke pondokan-pondokan jamaah Indonesia di Mekkah dan menyatakan ingin membawakan kebahagiaan tersendiri bagi jamaah Indonesia.

M. Busyro Muqoddas tahun ini menjadi salah satu delegasi Amirul Hajj dan baru beberapa hari tiba di Kota Mekkah kemudian melakukan visitasi atau kunjungan ke pondokan jamaah di Sektor 10 di wilayah Jarwal, Mekkah, Sabtu pagi.

“Tugas Amirul Hajj dan rombongannya, kami berdua dan anggota yang lain itu mengemban misi, agar menggembirakan, memantapkan niat yang lurus bagi jamaah haji, proses pelaksanaan ibadah haji itu sesuai dengan syar’i, tuntunan ibadah agama,” kata perwakilan dari unsur Muhammadiyah itu.

Ia menegaskan tugas tersebut harus diemban dan dilakukan dengan ketulusan dan keikhlasan sehingga tercermin pada tindakan sehingga bisa menjadi teladan bagi jamaah untuk juga menerapkan hal serupa.

Busyro juga mengimbau jamaah yang ditemui di pondokan yang sebagian besar berasal dari wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, dan sekitarnya (Embarkasi Solo/SOC) itu agar tidak memaksakan diri sehingga bisa melaksanakan ibadah rukun dan wajib haji dengan baik.

“Yang terakhir mengembangkan makna haji, mabrur itu tidak hanya dalam arti sempit, mabrur individual tapi juga mabrur secara sosial kemasyarakatan bisa dikembangkan secara lingkungan kesehatan, politik, ekonomi yang ramah yang jujur berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan,” katanya.

Busyro menegaskan pengertian-pengertian mabrur secara sosial itu menjadi sangat penting ketika Indonesia sedang butuh ketulusan-ketulusan, keikhlasan-keikhlasan sosial, kejujuran sosial yang bisa dikembangkan oleh jamaah haji.

“Bayangkan saja dampaknya kalau jamaah haji setiap tahun 231.000 orang bisa mengembangkan mabrur secara sosial secara hukum secara ekonomi,” katanya.

Terkait dengan semakin panjangnya antrean untuk berhaji di Indonesia, ia mengatakan sebenarnya secara hukumnya, berhaji cukup sekali dan dari Pemerintah juga sudah melakukan antisipasi yang strategis dengan menerbitkan aturan 10 tahun baru bisa daftar kembali.

“Tapi sebetulnya sekali saja cukup yang penting bagi mereka yang diberi rezeki, melakukan ibadah sosial mengembangkan ekonomi lingkungan juga tidak kalah pentingnya dalam situasi seperti ini ketika kesenjangan ekonomi sedang dihadapi bersama,” katanya.

Baca juga: Amirul Hajj senam ngapak bersama jamaah di Kampung Jarwal Mekkah

Baca juga: Delegasi Amirul Hajj tinjau katering penyedia konsumsi jamaah

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019