"Tempat ini spesial karena ada banyak jaringan, teman-teman yang ingin berbisnis ke luar negeri bisa memanfaatkan acara tersebut," ujar dia.
Jakarta (ANTARA) - Kongres Diaspora Indonesia ke-5, "The Fifth Congress of Indonesian Diaspora" (CID-5), terbuka untuk umum agar misi diaspora dapat tersampaikan secara luas kepada masyarakat, ujar Ketua Penyelenggara Iwan Sunito.

"Acara ini terbuka untuk umum. Bukan hanya Diaspora Indonesia di luar negeri, namun masyarakat umum juga diharapkan menghadiri acara ini," kata Iwan Sunito kepada wartawan dalam konferensi pers lewat video di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan kongres ini spesial karena diaspora Indonesia dari berbagai negara hadir.

Kongres tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 10, 12, dan 13 Agustus 2019 di Jakarta.

Baca juga: Kongres Diaspora Indonesia kelima digelar selama tiga hari

"Tempat ini spesial karena ada banyak jaringan, teman-teman yang ingin berbisnis ke luar negeri bisa memanfaatkan acara tersebut," ujar dia.

Di dalam kongres tersebut, lanjut dia, akan ada sesi yang membahas bagaimana menjadi unggul dan berdaya saing di pasar global.

"Kami berharap bahwa misi yang kami bawa dapat tersampaikan kepada masyarakat Indonesia," kata Iwan Sunito.

Sementara itu, Presiden Indonesian Diaspora Network – Global (IDN-Global) Mark Gerald Eman mengatakan sebanyak 8.700 diaspora sudah mendaftar untuk mengikuti kongres yang berlangsung selama tiga hari itu.

"Yang sudah daftar untuk terlibat langsung dalam kongres sekitar 1600 orang dari 77 negara di dunia," kata dia.

Usai konferensi, rangkaian acara kongres akan dilanjutkan dengan pertemuan internal pada 12 Agustus 2019 untuk memilih dewan eksekutif dan presiden IDN Global yang baru serta merencanakan kelompok kerja dan tugas diaspora dalam dua tahun ke depan.

Sementara pada 13 Agustus 2019 akan dilaksanakan kegiatan diskusi dan dialog sektoral diaspora dengan sejumlah kementerian dan akan dilanjutkan dengan seminar untuk diaspora muda.

Kongres Diaspora Indonesia pada tahun ini berkolaborasi dengan Indonesia Scholarship Network (ISN) untuk menyelenggarakan pameran beasiswa dan pendidikan, "Scholarship & Education Expo".

Pameran pendidikan tersebut mendatangkan berbagai lembaga pemberi beasiswa, baik dari pemerintah Indonesia, pemerintah asing, yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan, dan juga dari perusahaan yang mendukung pendidikan di Indonesia.

"Kuotanya 10 ribu beasiswa untuk melanjutkan studi S1 maupun S2," kata Gerald Eman.

Ia mengharapkan program-program beasiswa seperti Chevening (beasiswa dari negara Inggris), Erasmus+ (beasiswa dari Uni Eropa), LPDP (beasiswa dari pemerintah Indonesia), dan berbagai program beasiswa lainnya dapat lebih dikenal dan diakses oleh masyarakat Indonesia serta semakin efektif dalam menyerap sumber daya manusia yang potensial.

Baca juga: Kongres Diaspora Indonesia kelima akan luncurkan "Diaspora Connect"

Baca juga: Obligasi diaspora diyakini bisa bantu perekonomian Indonesia

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019