Mbah Moen yang juga pimpinan Ponpes Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah dan juga tokoh PPP itu merupakan salah satu tokoh kharismatik dan sangat dihormati di kalangan kaum muslimin.
Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beserta jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya turut mengucapkan belasungkawa atas wafatnya kiai kharismatik K.H. Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen di tanah suci Mekkah, Selasa (6/8).

"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Saya atas nama warga Kota Surabaya dan Pemerintah Kota Surabaya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Mbah Moen," kata Wali Kota Risma di rumah dinasnya di Jalan Sedap Malam, Surabaya.

Menurut Risma, Mbah Moen yang juga pimpinan Ponpes Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah dan juga tokoh PPP itu merupakan salah satu tokoh kharismatik dan sangat dihormati di kalangan kaum muslimin.

Ia juga mengaku apabila Mbah Moen sedang ada acara di Kota Surabaya, selalu bertemu untuk memohon doa.

"Saya juga sering bertemu saat beliau ada acara di Kota Surabaya, saya selalu menyampaikan mohon doa restunya untuk bisa memimpin Kota Surabaya, meskipun saya sudah menjabat waktu itu. Beliau menyampaikan yang penting dijaga amanahnya warga," kata Risma menirukan pesan Mbah Moen kepadanya.

Adapun momen yang paling berkesan bagi Risma adalah ketika suatu waktu di Grand City Surabaya, dia sudah naik ke mobilnya dan saya berusaha untuk sungkem. Dia pun berhenti sebentar untuk melayani sungkem.

Baca juga: Keluarga rela Mbah Moen dimakamkan di Mekkah

"Jadi, meskipun saya tidak pernah ketemu rutin, tapi beliau bersedia berhenti dan melayani sungkem saya. Berhenti sebentar untuk jabat tangan saya," ujarnya.

Pada saat itu pula, Risma tidak henti-hentinya memohon doa restu untuk memimpin Kota Surabaya. Lagi-lagi, beliau menyampaikan untuk menjaga amanahnya warga. "Sing penting dijogo amanahe warga (yang penting dijaga amanahnya warga). Kalau tidak salah itu tahun lalu," kata Wali Kota Risma menirukan pesan Mbah Moen lagi.

Sementara yang perlu diteladani dari Mbah Moen adalah konsistensinya dalam mengajak umat ke jalan Allah. Makanya, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu yakin bahwa beliau wafat dengan khusnul khotimah.

"Insyallah beliaunya khusnul khotimah, karena banyak yang mencintai beliau dan beliau sangat konsentrasi dalam hablumminallah, untuk membawa umat ke jalan Allah. Beliau ini selalu konsisten di ulamanya," katanya.

Baca juga: Pemakaman Mbah Moen dipadati jamaah haji asal Indonesia
Baca juga: Megawati dan kader PDIP berduka atas wafatnya Mbah Moen
Baca juga: Petugas haji berebut sentuh jenazah Mbah Moen


 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019