Depok (ANTARA) - Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) bekerjasama dengan Yayasan Pandu Cendekia menciptakan alat minatransporter yang dapat menjaga kesegaran dan daya tahan ikan untuk didistribusikan ke luar daerah.

Ketua Tim Pengmas Retno Lestari dalam keterangan tertulisnya, Rabu menjelaskan Kecamatan Sumur Pandeglang, Banten merupakan daerah yang memiliki potensi hasil budidaya perikanan yang tinggi.

Namun, permasalahan yang terjadi pada nelayan mereka masih melakukan pendistribusian ikan dengan metode konvensional yang bersifat tertutup. Cara tersebut hanya mempertahankan hidup ikan selama 3 jam pendistribusian.

Akibatnya, ikan yang akan sampai ke pasaran mengalami penurunan kualitas sehingga mengurangi harga jual. Maka dari itu kami rasa perlu pengimplementasian IPTEKS untuk memberikan solusi bagi nelayan agar dapat meningkatkan kualitas ikan melalui perbaikan pendistribusiannya.

Minatransporter merupakan pelet hasil formulasi yang dapat menyediakan oksigen cadangan dan suplai nutrisi di dalam tempat penyimpanan ikan sehingga dapat digunakan untuk memperpanjang masa hidup ikan selama didistribusikan ke pasaran terutama di luar daerah Kabupaten Pandeglang.

"Nilai jual ikan diharapkan tetap tinggi karena kondisi ikan yang masih segar dan sehat," katanya.

Hasil produk minatransporter sebelum diberikan ke nelayan lokal dilakukan uji coba terlebih dahulu. Salah satu percobaan dilakukan terhadap ikan mas dengan rute perjalanan Jakarta menuju Pandeglang.

Hasil uji coba mendapatkan hasil yang memuaskan karena ikan dapat bertahan lebih dari 12 jam. Artinya, minatransporter diharapkan dapat mempertahankan hidup ikan hingga 4 kali lebih baik dari metode konvensional.

"Dengan program minatransporter ini diharapkan mampu membantu masyarakat nelayan Kecamatan Sumur terkait dengan pendistribusian hasil budidaya ikan. Lebih jauh, program ini akan turut serta mendukung dalam pengembangan kawasan bahari (minapolitan) yang ditetapkan oleh Pemerintah," ujarnya.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019