Pemerintah perlu membentuk komunitas Masyarakat Sadar Api di desa-desa yang lokasinya dekat dengan hutan. Komunitas ini nantinya akan bekerja sama dengan Manggala Agni
Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh merencanakan pembentukan Komunitas Sadar Api di gampong-gampong (desa) yang dekat dengan hutan dan lahan yang selama ini rentan terjadi kebakaran.

"Pemerintah perlu membentuk komunitas Masyarakat Sadar Api di desa-desa yang lokasinya dekat dengan hutan. Komunitas ini nantinya akan bekerja sama dengan Manggala Agni," kata Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di Banda Aceh, Rabu.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela Rapat Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, di Ruang Serbaguna Kantor Gubernur Aceh dan turut dihadiri langsung Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo.

Ia menjelaskan jika kedua kekuatan tersebut berkolaborasi yakni Manggala Agni dengan Komunitas Sadar Api akan menjadi ujung tombak penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tingkat tapak.

Selain kehadiran komunitas tersebut, kata dia, langkah penegakan hukum bagi pelaku karhutla juga harus dipertegas, karena berdasarkan data yang ada hampir 99 persen karhutla di Indonesia merupakan tindakan yang disengaja.

"Aparat keamanan harus menindak tegas aktor pelaku karhutla agar menjadi pembelajaran sehingga kasus serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang," katanya.

Ia juga mengatakan masyarakat di sekitar hutan harus diberdayakan dan terlibat dalam upaya pengendalian karhutla.

"Kita telah berhasil membentuk komunitas-komunitas sadar bencana yang berperan menyosialisasikan pengetahuan kebencanaan bagi masyarakat. Komunitas ini lebih fokus pada bencana yang mengancam pemukiman. Sementara untuk karhutla belum ada," katanya.

Ia juga berharap pertemuan tersebut dapat memberikan masukan terkait penguatan tim, peralatan, sosialisasi, dan langkah-langkah preventif untuk penguatan sumber daya manusia.

"Semoga pertemuan ini dapat menghasilkan rumusan terkait langkah penanganan karhutla, sehingga fungsi hutan Aceh sebagai salah satu paru-paru dunia dapat kita pertahankan," demikian Nova Iriansyah.

Baca juga: Karhutla di Aceh Barat meluas capai 121,8 hektare

Baca juga: Aceh Barat tetapkan status siaga darurat bencana asap terkait Karhutla

Baca juga: Bupati Aceh Barat: BNPB kirim satu helikopter padamkan karhutla

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019