Kesetaraan gender dorong produktivitas dan pertumbuhan bisnis

Kesetaraan gender dorong produktivitas dan pertumbuhan bisnis

CEO Talks 'Harapan Pelaku Bisnis Indonesia Menuju Kesetaraan' yang digelar oleh Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) di Jakarta

Jakarta (ANTARA) -- Para pemimpin perusahaan meyakini bahwa keseteraan gender di lingkungan kerja dapat mendorong peningkatan produktivitas dan pertumbuhan bisnis secara signifikan. Kesadaran itu dinilai makin lama makin meluas meski masih terdapat sejumlah tantangan seperti budaya yang telah mendarah daging.

Hal itu menjadi topik diskusi di acara CEO Talks 'Harapan Pelaku Bisnis Indonesia Menuju Kesetaraan' yang digelar oleh Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) di Jakarta.

"Untuk terus berkembang, perusahaan juga perlu menciptakan tempat kerja yang ramah gender, mengembangkan investasi berorientasi perempuan, menggalakkan praktik keragaman, serta terus meningkatkan jumlah perempuan yang memegang posisi kunci di sebuah perusahaan," ujar Presiden IBCWE Shinta Widjaja Kamdani.

Saat ini kesetaraan gender di dunia kerja masih menjadi tantangan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Padahal, kesetaraan gender yang diakui dapat menimbulkan dampak positif secara luas. Karena itu, berbagai inisiatif dilakukan untuk mendorong perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan yang memiliki multi peran, serta mendukung perubahan untuk tercapainya kesetaraan gender di dunia kerja.

Kesetaraan gender merupakan jantung dari pekerjaan yang layak. Isu kesetaraan gender tidak hanya terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia, tetapi telah menjadi isu menarik di dunia. Hasil penelitian Bank Dunia menyebut, tingkat kesejahteraan secara global dapat meningkat 21,7 persen, jika kesetaraan gender diimplementasikan. Sebaliknya, kerugian pada human capital wealth secara global diperkirakan mencapai 160,2 triliun dolar AS akibat dari ketidaksetaraan gender.

Dalam kesempatan yang sama, CFO Telkomtelstra Ernest Hutagalung mengatakan, terlepas dari kemajuan yang sudah dicapai dalam kesetaraan gender di dunia kerja, masih banyak ditemui hambatan, akibat minimnya jumlah perempuan di Indonesia yang berada di level top leaders.

"Menempatkan lebih banyak perempuan sebagai leaders sangat penting, karena perubahan signifikan di tempat kerja harus dimulai dari atas, apakah itu kesetaraan kesempatan atau menciptakan budaya yang memungkinkan perempuan untuk mengoptimalkan potensi dan produktivitas mereka di lingkungan kerja," ujarnya.

Telkomtelstra yang sudah beroperasi selama lima tahun di Indonesia, lanjut dia, sudah mulai melakukan perubahan dalam menerapkan kesetaraan gender sejak 2016.

"Ketika ada posisi yang tersedia, termasuk posisi eksekutif, perbandingan antara kandidat perempuan dan laki-laki harus seimbang," pungkasnya.





Pewarta :
Editor : PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024