Sleman (Antara Jogja) - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada 2012 mencapai 8.044.462 orang, meningkat sebesar 5,16 persen dibanding 2011.
"Peningkatan tersebut tidak lepas dari semakin baik dan beragamnya kualitas produk wisata yang ditawarkan di seluruh Indonesia," kata Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Firmansyah Rahim dalam sambutan yang dibacakan Direktur Pengembangan Daya Tarik Wisata Retno Sulistyaningsih pada musyawarah umum Java Promo di Sleman, Selasa.
Menurut dia, salah satu program yang dipilih adalah pengelolaan pengembangan destinasi pariwisata yang berkesinbambungan serta berbasis proses melalui "Destination Management Organization" atau organisasi Manajemen Destinasi yang selanjutnya disingkat DMO.
"DMO ini diterapkan di 15 lokasi yaitu Sabang, Toba, Javaa Promo-Borobudur, Pangandaran, Kota Tua Jakarta, Rinjani, Bunaken, Wakatobi, Derawan, Bromo-Tengger-Semeru, Flores-Komodo, Raja Ampat, Toraja, Tanjung Putting dan Regional Bali," katanya.
Ia mengatakan, pengembangan DMO yang berlangsung secara berkelanjutan dari tahun 2010 hingga 2014 ditujukan untuk mengurangi egoisme daerah, serta memberikan solusi daalam menyamakan persepsi lintas sektor dan kepentingan.
"Demikian halnya dengan pemetaan potensi dan masalah pariwisata daerah," katanya.
Retno mengatakan, sebagai pelayanan di bidang kepariwisataan tidak lepas dari kreativitas SDM yang berkecinpung di dalamnya.
"Agar tidak lupa meningkatkan industri kreatif yang memiliki ciri khas suatu daerah maka perlu diberikan wadah untuk menyalurkan aspirasi atau tingkat kreativitas dari SDM tersebut, dan diharapkan Java Promo SDM yang berkualitas dan kreatif bisa memajukan industri kreatif," katanya.
(V001)
"Peningkatan tersebut tidak lepas dari semakin baik dan beragamnya kualitas produk wisata yang ditawarkan di seluruh Indonesia," kata Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Firmansyah Rahim dalam sambutan yang dibacakan Direktur Pengembangan Daya Tarik Wisata Retno Sulistyaningsih pada musyawarah umum Java Promo di Sleman, Selasa.
Menurut dia, salah satu program yang dipilih adalah pengelolaan pengembangan destinasi pariwisata yang berkesinbambungan serta berbasis proses melalui "Destination Management Organization" atau organisasi Manajemen Destinasi yang selanjutnya disingkat DMO.
"DMO ini diterapkan di 15 lokasi yaitu Sabang, Toba, Javaa Promo-Borobudur, Pangandaran, Kota Tua Jakarta, Rinjani, Bunaken, Wakatobi, Derawan, Bromo-Tengger-Semeru, Flores-Komodo, Raja Ampat, Toraja, Tanjung Putting dan Regional Bali," katanya.
Ia mengatakan, pengembangan DMO yang berlangsung secara berkelanjutan dari tahun 2010 hingga 2014 ditujukan untuk mengurangi egoisme daerah, serta memberikan solusi daalam menyamakan persepsi lintas sektor dan kepentingan.
"Demikian halnya dengan pemetaan potensi dan masalah pariwisata daerah," katanya.
Retno mengatakan, sebagai pelayanan di bidang kepariwisataan tidak lepas dari kreativitas SDM yang berkecinpung di dalamnya.
"Agar tidak lupa meningkatkan industri kreatif yang memiliki ciri khas suatu daerah maka perlu diberikan wadah untuk menyalurkan aspirasi atau tingkat kreativitas dari SDM tersebut, dan diharapkan Java Promo SDM yang berkualitas dan kreatif bisa memajukan industri kreatif," katanya.
(V001)