Naypyitaw (Antara Jogja) - Maria Natalia Londa memecahkan rekor nomor lompat jangkit setelah mampu membukukan loncatan terjauh SEA Games 2013 di lintasan lari Wunna Theikdi Naypyitaw, Myanmar, Selasa.

Atlet asal Denpasar Bali ini mampu melompat sejauh 14,17 meter atau lebih jauh dari rekor sebelumnya 14,08 yang dipegang oleh atlet asal Thailand, Thitima Muangjan sejak SEA Games 2009 Laos.

Thitima Muangjan sendiri sebenarnya juga bermain bagus karena mampu melompat sejauh 14,16 meter atau hanya selisih satu sentimeter. Atlet Negeri Gajah Putih hanya mampu merebut perak.

Medali perunggu direbut oleh atlet asal Vietnam, Hue Hoa Tran yang melompat sejauh 14,12 meter.

"Saya bersyukur dengan medali ini. Saya menunggu tiga kali SEA Games untuk mendapatkannya. Memecahkan rekor lagi," kata Maria Londa usai menerima medali.

Menurut dia, kemenangan yang diraih ini adalah buah kerja keras dalam berlatih sesuai dengan program yang dibuat oleh pelatih dalam hal ini I Ketut Pageh.

"Saya tinggal menjalankan program saja. Untuk menang dan kalah urusan yang diatas," kata atlet yang saat ini berkerja di Dispora Denpasar itu.

Ditanya masalah rekor, Maria Londa mengaku capaian yang ada sudah diperhitungkan sebelumnya. Rekor ini, kata dia, akan menjadi tantangan kedepannya agar lebih baik.

"Yang jelas hasil ini kami persembangkan untuk bangsa dan negara, keluarga saya hingga jajaran pelatih semua," kata atlet yang juga akan turun dinomor lompat jauh itu. 
   
Emas yang diraih oleh Maria Natalia Londa ini langsung official atlet Indonesia. Hal ini dilakukan karena emas yang diraih atlet asal Bali ini merupakan yang kedua. Sebelumnya emas didapat dari nomor jalan cepat 20 km putra.

"Kita hampir saja putus asa. Tapi akhirnya emas didapat juga. Semoga besok kita lebih baik dari hari ini," kata manajer atletik Indonesia, Paulus Lay di sela pengalungan medali.

Kontingen Indonesia masih perpeluang menambah pundi-pundi medali karena ada beberapa nomor unggulan di antaranya lompat jauh lewat Maria Londa serta dari 100 meter lari gawang putri lewat Dedeh Erawati.

(B016)


Pewarta : Oleh Bayu Kuncahyo
Editor : Masduki Attamami
Copyright © ANTARA 2024