Gunung Kidul (Antara Jogja) - Kelompok Tani Jati Makmur Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, panen perdana tanaman sorgum seluas lima hektare.

Ketua Kelompok Tani Jati Makmur Marijan di Gunung Kidul, Sabtu, mengatakan Tanaman sorgum dinilai sangat cocok ditanam di lahan pertanian tadah hujan.

"Budidaya tanaman sorgum ini baru diuji coba tiga kali dengan hasil yang cukup optimal. Selain batang dan daunnya bisa untuk hijauan makanan ternak, biji sorgum juga bisa dijadikan bahan pembuatan roti," kata Marijan.

Ia mengatakan jika budidaya sorgum terus berkembang, budidaya tanaman sorgum ke depan akan sangat membantu petani dalam rangka pengembangan potensi peternakan sapi dan kambing di Purwodadi.

"Tebon dan daun tanaman sorgum dapat menjadi pakan ternak saat musim kemarau. Daunnya difermentasi, sehingga dapat menjadi pakan alternatif," kata dia.

Camat Tepus Suyatna mengatakan suksesnya panen raya sorgum diharapkan bisa menjadi tonggak sejarah pemulihan potensi pangan lokal nonberas.

"Dewasa ini masyarakat sudah sangat bergantung dengan beras sehingga melupakan pangan klasik seperti tiwul, nasi jagung maupun jadah ketan hitam," kata Suyatna.

Padahal bahan pangan dari biji sorgum, kata Suyatna, sangat baik untuk kesehatan lantaran berkalori rendah sehingga sangat cocok bagi penderita diabetes.

"Kami berharap dengan sukses pengembangan sorgum di Purwodadi mampu menyadarkan masyarakat dalam rangka mengembalikan pangan lokal nonberas seperti tiwul, sego jagung, bledak, jenang jagung, dan jadah ketan ireng," katanya.

Kades Purwodadi Sucipto mengatakan jika tes uji coba tanaman sorgum berhasil, rencananya akan dikembangkan ke 19 padukuhan se-Desa Purwodadi. Selain bisa menjadi alternatif petani dalam mendongkrak stok hijauan makanan ternak (HMT) pada musim kemarau, sorgum juga bisa dikembangkan untuk bahan baku makanan olahan berbagai jenis kue.

"Kalau dilihat dari kondisi hasil panen sekarang, tanaman sorgum sementara bisa dikatakan cocok ditanam di Purwodadi. Kita lihat saja hasil panen saat musim kemarau besok, jika kualitasnya seimbang berarti memang benar-benar layak dikembangkan di sini," katanya.

(KR-STR)

Pewarta : Oleh Sutarmi
Editor : Masduki Attamami
Copyright © ANTARA 2024