Jakarta (Antara Jogja) - Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menegaskan jika Piala Soeratin yang kembali digelar setelah beberapa tahun vakum, merupakan tonggak bagi pemain muda seluruh Indonesia untuk masuk tim nasional.
"Makanya kami meminta semua daerah menggelar Piala Soeratin. Ini adalah kesempatan pemain muda menunjukkan kemampuan terbaiknya dan membuka peluang masuk timnas," kata Djohar di sela pembukaan Piala Soeratin di Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu.
Piala Soeratin yang merupakan kompetisi pemain muda U-18 selama dua tahun terakhir vakum karena terjadi dualisme kepemimpinan di induk organisasi sepak bola Indonesia. Juara terakhir yaitu PSDS Deli Serdang, Sumatra Utara.
Kejuaraan ini bisa dikatakan sebagai kawah candradimuka bagi pemain muda. Apalagi beberapa nama besar pemain timnas dari semua level merupakan jebolan kejuaraan yang sudah digulirkan sejak 1965 itu.
Untuk pemain timnas senior ada nama Ahmad Bustomi dan Ferdinand Alfred Sinaga, Timnas Indonesia U-23 ada nama Fandi Eko Utomo, sedangkan di Timnas Indonesia U-19 yang dipersiapkan untuk Piala AFC ada nama Maldini Pali.
Demi membangkitkan semangat, PSSI membuat gebrakan dengan membawa keliling tropi Piala Soeratin. Rencananya tropi dengan nama Ketua Umum PSSI yang pertama ini akan dibawa ke kota yang pernah menjuarai Piala Soeratin.
Pada peluncuran Piala Soeratin, PSSI menghadirkan legenda sepak bola Indonesia, Maulwi Saelan. Selain itu ada Ronny Paslah. Untuk mantan pemain yang lebih muda ada pelatih Timnas U-23 Aji Santoso, Imran Nahumarury, Charis Yulianto dan Maldini Pali.
"Untuk Duta Piala Soeratin kami menunjuk Charis Yulianto. Dia akan terlibat langsung pada kejuaraan termasuk dalam program Piala Soeratin keliling Indonesia," kata Direktur Departemen Kompetisi PSSI, Tommy Welly.
Piala Soeratin 2014, kata dia, menggunakan format yang sama dengan sebelumnya. Pada tahap awal, pelaksanaannya dilakukan Asosiasi Provinsi (Asprov). Setelah masuk tingkat regional dan nasional, baru dikendalikan PSSI Pusat.
Di tingkat regional, kata pria yang akrab dipanggil Towel, pelaksanaannya dilakukan dua tahap. Pada tahap pertama diikuti 64 klub yang merupakan klub dari hasil penyaringan Asprov dan tahap kedua diikuti 32 klub. Untuk tahap kedua akan menggunakan sistem home and away.
Pada babak 16 besar akan dibagi dalam empat grup. Juara dan runner up grup melaju ke babak delapan besar. Pada fase ini hingga final akan menggunakan sistem "home tournament". Medio pelaksanaan ini antara Agustus hingga Desember.
(B016)
"Makanya kami meminta semua daerah menggelar Piala Soeratin. Ini adalah kesempatan pemain muda menunjukkan kemampuan terbaiknya dan membuka peluang masuk timnas," kata Djohar di sela pembukaan Piala Soeratin di Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu.
Piala Soeratin yang merupakan kompetisi pemain muda U-18 selama dua tahun terakhir vakum karena terjadi dualisme kepemimpinan di induk organisasi sepak bola Indonesia. Juara terakhir yaitu PSDS Deli Serdang, Sumatra Utara.
Kejuaraan ini bisa dikatakan sebagai kawah candradimuka bagi pemain muda. Apalagi beberapa nama besar pemain timnas dari semua level merupakan jebolan kejuaraan yang sudah digulirkan sejak 1965 itu.
Untuk pemain timnas senior ada nama Ahmad Bustomi dan Ferdinand Alfred Sinaga, Timnas Indonesia U-23 ada nama Fandi Eko Utomo, sedangkan di Timnas Indonesia U-19 yang dipersiapkan untuk Piala AFC ada nama Maldini Pali.
Demi membangkitkan semangat, PSSI membuat gebrakan dengan membawa keliling tropi Piala Soeratin. Rencananya tropi dengan nama Ketua Umum PSSI yang pertama ini akan dibawa ke kota yang pernah menjuarai Piala Soeratin.
Pada peluncuran Piala Soeratin, PSSI menghadirkan legenda sepak bola Indonesia, Maulwi Saelan. Selain itu ada Ronny Paslah. Untuk mantan pemain yang lebih muda ada pelatih Timnas U-23 Aji Santoso, Imran Nahumarury, Charis Yulianto dan Maldini Pali.
"Untuk Duta Piala Soeratin kami menunjuk Charis Yulianto. Dia akan terlibat langsung pada kejuaraan termasuk dalam program Piala Soeratin keliling Indonesia," kata Direktur Departemen Kompetisi PSSI, Tommy Welly.
Piala Soeratin 2014, kata dia, menggunakan format yang sama dengan sebelumnya. Pada tahap awal, pelaksanaannya dilakukan Asosiasi Provinsi (Asprov). Setelah masuk tingkat regional dan nasional, baru dikendalikan PSSI Pusat.
Di tingkat regional, kata pria yang akrab dipanggil Towel, pelaksanaannya dilakukan dua tahap. Pada tahap pertama diikuti 64 klub yang merupakan klub dari hasil penyaringan Asprov dan tahap kedua diikuti 32 klub. Untuk tahap kedua akan menggunakan sistem home and away.
Pada babak 16 besar akan dibagi dalam empat grup. Juara dan runner up grup melaju ke babak delapan besar. Pada fase ini hingga final akan menggunakan sistem "home tournament". Medio pelaksanaan ini antara Agustus hingga Desember.
(B016)