Bantul (Antara Jogja) - Gabungan Kelompok Tani Desa Jatimulyo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan pemerintah setempat memberikan bantuan alat pertanian berupa traktor untuk mendukung kegiatan sektor pertanian setempat.
"Sampai saat ini sebagian anggota gapoktan masih kesulitan untuk pengolahan lahan, karena belum pernah `merasakan` traktor, sehingga kalau diperbolehkan memohon Dinas Pertanian agar memberikan traktor," kata Ketua Gapoktan Desa Jatimulyo Bantul, Sutardi, Sabtu.
Menurut dia, Gapoktan Desa Jatimulyo ini memiliki anggota sebanyak 723 petani yang menggarap lahan pertanian seluas sekitar 400 hektare, dengan komoditas pertanian sebagian besar berupa padi, kemudian jagung dan sebagian kecil kedelai.
"Gapoktan saat ini baru mempunyai 12 traktor yang dimanfaatkan petani di wilayah utara, sehingga ketika petani di selatan hendak melakukan pengolahan lahan harus menunggu wilayah utara selesai, sehingga sering terlambat," katanya.
Ia mengatakan, kondisi ini menyebabkan permasalahan yang dihadapi petani sendiri, sebab dengan keterlambatan waktu tanam, rentan mengundang hama tanaman yang berdampak pada produktivitas hasil pertanian saat panen.
"Apalagi di Desa Jatimulyo yang terdiri dari 10 kelompok tani ini secara geografis letaknya bervariasi ada yang berada di lahan datar, ada juga yang di pegunungan, sehingga tidak jarang sebagian wilayah kesulitan air," katanya.
Sutardi yang juga merupakan peragkat Desa Jatimulyo ini mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan keluhan kepada Bupati Bantul bersamaan dengan peletakan batu pertama pembangunan jaringan irigasi beberapa waktu lalu.
"Butuhnya (traktor) tidak banyak mungkin dua unit dulu, mudah-mudahan bisa diberikan," kata salah satu pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Jatimulyo tersebut.
Sementara itu, Bupati Bantul, Sri Surya Widati mengatakan, pihaknya akan mengupayakan bantuan alat pertanian tersebut kepada gapoktan tersebut, Bupati juga sudah meminta Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul untuk memberikan bantuan.
"Kaitannya dengan kesulitan mengolah lahan di beberapa dusun, kami akan memberikan satu traktor dulu, kemudian yang satu menyusul, saya minta Pak Partogi (Kepala Dinas Pertanian) agar ke Jakarta agar bantuan traktor dicukupi," katanya.
KR-HRI
"Sampai saat ini sebagian anggota gapoktan masih kesulitan untuk pengolahan lahan, karena belum pernah `merasakan` traktor, sehingga kalau diperbolehkan memohon Dinas Pertanian agar memberikan traktor," kata Ketua Gapoktan Desa Jatimulyo Bantul, Sutardi, Sabtu.
Menurut dia, Gapoktan Desa Jatimulyo ini memiliki anggota sebanyak 723 petani yang menggarap lahan pertanian seluas sekitar 400 hektare, dengan komoditas pertanian sebagian besar berupa padi, kemudian jagung dan sebagian kecil kedelai.
"Gapoktan saat ini baru mempunyai 12 traktor yang dimanfaatkan petani di wilayah utara, sehingga ketika petani di selatan hendak melakukan pengolahan lahan harus menunggu wilayah utara selesai, sehingga sering terlambat," katanya.
Ia mengatakan, kondisi ini menyebabkan permasalahan yang dihadapi petani sendiri, sebab dengan keterlambatan waktu tanam, rentan mengundang hama tanaman yang berdampak pada produktivitas hasil pertanian saat panen.
"Apalagi di Desa Jatimulyo yang terdiri dari 10 kelompok tani ini secara geografis letaknya bervariasi ada yang berada di lahan datar, ada juga yang di pegunungan, sehingga tidak jarang sebagian wilayah kesulitan air," katanya.
Sutardi yang juga merupakan peragkat Desa Jatimulyo ini mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan keluhan kepada Bupati Bantul bersamaan dengan peletakan batu pertama pembangunan jaringan irigasi beberapa waktu lalu.
"Butuhnya (traktor) tidak banyak mungkin dua unit dulu, mudah-mudahan bisa diberikan," kata salah satu pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Jatimulyo tersebut.
Sementara itu, Bupati Bantul, Sri Surya Widati mengatakan, pihaknya akan mengupayakan bantuan alat pertanian tersebut kepada gapoktan tersebut, Bupati juga sudah meminta Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul untuk memberikan bantuan.
"Kaitannya dengan kesulitan mengolah lahan di beberapa dusun, kami akan memberikan satu traktor dulu, kemudian yang satu menyusul, saya minta Pak Partogi (Kepala Dinas Pertanian) agar ke Jakarta agar bantuan traktor dicukupi," katanya.
KR-HRI