Bantul, (Antara Jogja) - Kantor Pengelola Pasar Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai memindahkan sementara ratusan pedagang pasar Sorobayan ke "shelter" atau lokasi darurat menyusul adanya rehabilitasi bangunan pasar tradisional itu.

"Hari ini (Selasa) mulai proses pemindahan pedagang untuk menempati `shelter` di Lapangan Gadingsari, karena proses rehabilitasi Pasar Sorobayan sudah mulai dikerjakan," kata Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Bantul Slamet Santosa di Bantul, Selasa.

Menurut dia, setidaknya ada sekitar 400 pedagang yang menempati Pasar Sorobayan yang terletak di wilayah Desa Gadingsari itu, ratusan pedagang tersebut dipindah ke lokasi sementara agar proses rehabilitasi bangunan salah satu pasar tradisional di Bantul tidak terganggu.

"Itu (jumlah pedagang) belum termasuk pedagang arahan atau pedagang yang belum mempunyai tempat menetap, untuk sementara mereka berjualan di shelter sampai proses rehab selesai, kurang lebih sekitar enam bulan," katanya.

Ia mengatakan, sejauh proses pemindahan pedagang pasar Sorobayan ke kawasan lapangan tidak ada kendala, para pedagang yang sebelumnya menempati pasar juga sudah mendapat sosialisasi mengenai rencana revitalisasi pasar tersebut.

Menurut dia, upaya rehabilitasi Pasar Sorobayan diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp8,2 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Bantul dan APBD DIY, rehab pasar ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pasar itu sendiri.

"Kegiatan rehab di Pasar sorobayan berupa rehab bangunan lama, kemudian bangun los baru, pasar hewan, tempat parkir, fasilitas MCK dan pagar keliling, anggaran dari APBD dan `sharing` dengan provinsi (DIY)," katanya.

Pihaknya menargetkan proses rehab fisik Pasar Sorobayan bisa selesai hingga akhir 2015, untuk selanjutnya pemanfaatannya diserahkan kembali ke lurah pasar dan penempatan pedagang sesuai dengan zona yang akan ditentukan sesudahnya.

"Rehab pasar Sorobayan juga untuk menambah kapasitas pedagang, mungkin (penambahan) bisa hampir dua kali lipat dari sebelumnya 500 pedagang menjadi sekitar seribu, supaya semua bisa tertampung," katanya.***3***

(KR-HRI)

Pewarta : Oleh Heri Sidik
Editor : Victorianus Sat Pranyoto
Copyright © ANTARA 2025