Kulon Progo, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan pasar rakyat jelang lebaran 2015 untuk keluarga kurang mampu supaya dapat merayakan lebaran.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulon Progo Sri Harmintarti di Kulon Progo, Selasa, mengatakan pasar rakyat terselenggara karena mendapat bantuan dana dekonsentrasi dari Kementerian Koperasi dan UMKM dan Disperindagkop DIY.
"Tujuan dilaksanakan pasar rakyat yakni masyarakat kurang mampu bisa merayakan lebaran karena setiap menjelang lebaran, harga kebutuhan pokok naik. Selain itu, pasar ini bertujuan menguatkan ekonomi masyarakat," kata Sri Harmintarti.
Ia mengatakan Dinas Koperasi dan UMKM menyediakan 300 paket sembako yang diberikan kepada KK miskin, dengan rincian 93 paket di Kecamatan Sentolo, dan 166 paket di Kecamatan Lendah. Setiap paket bernilai Rp50 ribu dan diberikan subsidi setiap paket Rp30 ribu, sedangkan kekurangannya dibantu PNS pendamping KK miskin per paket Rp20 ribu.
Paket berisi beras lokal Kulon Progo satu kilogram, gula semut setengah kg, minyak goreng satu liter, kecap Sastro satu botol, dan gula pasir setengah kg.
"Pendistribusiannya dibantu oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPMPDPKB). Sisanya 41 paket didistribusikan kepada masyarakat miskin di sekitar kantor Dinkop UMKM," kata dia.
Selain itu, kata Harmintarti, subsidi juga diberikan oleh PKK Kabupaten Kulon Progo sejumlah 300 paket, Bank Pasar Kulon Progo 250 paket, BPD DIY cabang Kulon Progo 1.500 paket dan BRI Kulon Progo 153 paket. Pembagian paket sembako cuma-cuma juga diberikan oleh Dinas Kesehatan dengan sasaran anggota Posdaya dan KAKB, PDAM, BPD, Bank Pasar, BRI dan Alfamart Tbk.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan kegiatan pasar rakyat seperti ini juga mewujudkan semangat gentong rembes, dimana masyarakat yang mampu "ngrembesi" pada masyarakat yang kurang mampu.
"Kalau kegiatan seperti ini bisa terus dijalankan dirinya yakin kemiskinan akan cepat teratasi," katanya. ***4***
(KR-STR)
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulon Progo Sri Harmintarti di Kulon Progo, Selasa, mengatakan pasar rakyat terselenggara karena mendapat bantuan dana dekonsentrasi dari Kementerian Koperasi dan UMKM dan Disperindagkop DIY.
"Tujuan dilaksanakan pasar rakyat yakni masyarakat kurang mampu bisa merayakan lebaran karena setiap menjelang lebaran, harga kebutuhan pokok naik. Selain itu, pasar ini bertujuan menguatkan ekonomi masyarakat," kata Sri Harmintarti.
Ia mengatakan Dinas Koperasi dan UMKM menyediakan 300 paket sembako yang diberikan kepada KK miskin, dengan rincian 93 paket di Kecamatan Sentolo, dan 166 paket di Kecamatan Lendah. Setiap paket bernilai Rp50 ribu dan diberikan subsidi setiap paket Rp30 ribu, sedangkan kekurangannya dibantu PNS pendamping KK miskin per paket Rp20 ribu.
Paket berisi beras lokal Kulon Progo satu kilogram, gula semut setengah kg, minyak goreng satu liter, kecap Sastro satu botol, dan gula pasir setengah kg.
"Pendistribusiannya dibantu oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPMPDPKB). Sisanya 41 paket didistribusikan kepada masyarakat miskin di sekitar kantor Dinkop UMKM," kata dia.
Selain itu, kata Harmintarti, subsidi juga diberikan oleh PKK Kabupaten Kulon Progo sejumlah 300 paket, Bank Pasar Kulon Progo 250 paket, BPD DIY cabang Kulon Progo 1.500 paket dan BRI Kulon Progo 153 paket. Pembagian paket sembako cuma-cuma juga diberikan oleh Dinas Kesehatan dengan sasaran anggota Posdaya dan KAKB, PDAM, BPD, Bank Pasar, BRI dan Alfamart Tbk.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan kegiatan pasar rakyat seperti ini juga mewujudkan semangat gentong rembes, dimana masyarakat yang mampu "ngrembesi" pada masyarakat yang kurang mampu.
"Kalau kegiatan seperti ini bisa terus dijalankan dirinya yakin kemiskinan akan cepat teratasi," katanya. ***4***
(KR-STR)