Sleman (Antara Jogja) - Romo Ignasius Ismartono SJ kakak kandung Mgr Johannes Pujasumarta memimpin ibadah pemakaman Uskup Agung Semarang ini di Pemakaman Iman Projo di Komplek Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan, Sleman, Jumat siang.
Ribuan pelayat ikut mengantarkan jenazah Mgr Johannes Pujasumarta yang sebelumnya disemayamkan di Kapel Santo Paulus.
Selesai misa kudus penutupan peti jenazah dan penghormatan terakhir dari umat untuk mendiang Uskup Agung Semarang Mgr Johannes Pujasumarta.
Sekitar pukul 12.30 WIB upacara penutupan peti jenazah diakukan kemudian sejumlah Frater Seminari Tinggi Santo Paulus bergiliran memanggul peti jenazah menuju makam Imam Projo yang berjarak sekitar 200 meter.
Menurut Romo Ignasius Ismartono SJ, adiknya tersebut merupakan pribadi yang mudah bergaul dan sangat dengan dengan keluarga.
"Romo Pujasumarta ini bergaul dengan siapa saja, dari berbagai latar belakang," katanya.
Ia mengatkan, Romo Puja juga lebih dekat dengan keluarga, dan secara rutin datang untuk menengok keluarganya.
"Dia lebih sering pulang berkunjung ke kelurga dibandingkan saya," katanya.
Ismartono mengatakan, Romo Puja lebih dulu masuk ke seminari (sekolah untuk menjadi pastur/imam Katolik) daripada dirinya.
"Dia memilih masuk ke Ordo Projo (Pr), sedangkan saya masuk ke Ordo Jesuit atau Serikat Jesus (SJ)," katanya.
Ia mengatakan, pertemuan terakhir dengan Romo Puja sekitar dua minggu sebelumnya, saat dirinya akan melaksanakan tugas ke Nigeria.
"Saat itu saya menjadapt tugas ke Negeria, saya pamit kepada beliau sekaligus minta berkat, dan beliau memberikan berkatnya," kata Ismartono yang juga merupakan Pengurus Konferensi Wali Geraja Indonsia (KWI) ini.
Uskup Agung Semarang Mgr Johannes Pujasumarta meninggal dunia pada Selasa malam (10/11) malam di Rumah Sakit Elisabeth Semarang karena sakit.
Mgr Johannes Pujasumarta lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 27 Desember 1949.
Anak ketiga dari sembilan bersaudara ini dari pasangan Heribertus Soekarto dan Agnes Soekarti ini telah menjalani pendidikan di Seminari Menengah Mertoyudan, Magelang dan kemudian melanjutkan ke Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, Sleman, Yogyakarta.
Pujasumarta ditabiskan menjadi imam Katolik dengan ordo Projo (Pr) pada 25 Januasri 1977.
Pada 1998 - 2008 Romo Pujasumarta menjabat sebagai Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang, kemudian selama 2008-2010 menjadi Uskup Bandung dan sejak 12 November 2010 menduduki jabatan sebagai Uskup Agung Semarang.
V001
Ribuan pelayat ikut mengantarkan jenazah Mgr Johannes Pujasumarta yang sebelumnya disemayamkan di Kapel Santo Paulus.
Selesai misa kudus penutupan peti jenazah dan penghormatan terakhir dari umat untuk mendiang Uskup Agung Semarang Mgr Johannes Pujasumarta.
Sekitar pukul 12.30 WIB upacara penutupan peti jenazah diakukan kemudian sejumlah Frater Seminari Tinggi Santo Paulus bergiliran memanggul peti jenazah menuju makam Imam Projo yang berjarak sekitar 200 meter.
Menurut Romo Ignasius Ismartono SJ, adiknya tersebut merupakan pribadi yang mudah bergaul dan sangat dengan dengan keluarga.
"Romo Pujasumarta ini bergaul dengan siapa saja, dari berbagai latar belakang," katanya.
Ia mengatkan, Romo Puja juga lebih dekat dengan keluarga, dan secara rutin datang untuk menengok keluarganya.
"Dia lebih sering pulang berkunjung ke kelurga dibandingkan saya," katanya.
Ismartono mengatakan, Romo Puja lebih dulu masuk ke seminari (sekolah untuk menjadi pastur/imam Katolik) daripada dirinya.
"Dia memilih masuk ke Ordo Projo (Pr), sedangkan saya masuk ke Ordo Jesuit atau Serikat Jesus (SJ)," katanya.
Ia mengatakan, pertemuan terakhir dengan Romo Puja sekitar dua minggu sebelumnya, saat dirinya akan melaksanakan tugas ke Nigeria.
"Saat itu saya menjadapt tugas ke Negeria, saya pamit kepada beliau sekaligus minta berkat, dan beliau memberikan berkatnya," kata Ismartono yang juga merupakan Pengurus Konferensi Wali Geraja Indonsia (KWI) ini.
Uskup Agung Semarang Mgr Johannes Pujasumarta meninggal dunia pada Selasa malam (10/11) malam di Rumah Sakit Elisabeth Semarang karena sakit.
Mgr Johannes Pujasumarta lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 27 Desember 1949.
Anak ketiga dari sembilan bersaudara ini dari pasangan Heribertus Soekarto dan Agnes Soekarti ini telah menjalani pendidikan di Seminari Menengah Mertoyudan, Magelang dan kemudian melanjutkan ke Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, Sleman, Yogyakarta.
Pujasumarta ditabiskan menjadi imam Katolik dengan ordo Projo (Pr) pada 25 Januasri 1977.
Pada 1998 - 2008 Romo Pujasumarta menjabat sebagai Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang, kemudian selama 2008-2010 menjadi Uskup Bandung dan sejak 12 November 2010 menduduki jabatan sebagai Uskup Agung Semarang.
V001