Sleman, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta berhasil meraih Swasti Saba Wistara sebagai penghargaan tertinggi dalam verifikasi penyelenggaraan Kabupaten Kota Sehat 2017.
"Penghargaan Swasti Saba Wistara ini pada tahun ini berhasil dipertahankan, setelah sebelumnya pada 2015 Sleman juga mendapat penghargaan yang sama," kata Bupati Sleman Sri Purnomo, Rabu.
Penghargaan diserahkan Plt Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI Diah Idrajati pada Bupati Sleman di Ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri,? Jakarta Pusat, Selasa 28 November 2017.
"Pada 2017 ini merupakan kali kelima keikutsertaan Kabupaten Sleman dalam penilaian Kabupaten Kota Sehat. Pada 2009 Kabupaten Sleman memperoleh Swasti Saba Padapa untuk Kabupaten Sehat klasifikasi pemantapan dengan tatanan yang terpilih yaitu ketahanan pangan dan gizi serta kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri," katanya.
Kemudian pada 2011 Kabupaten Sleman memperoleh Swasti Saba Wiwerda, dengan klasifikasi pembinaan untuk empat tatanan terpilih yaitu ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri, kawasan permukiman sarana prasarana sehat dan kawasan pariwisata sehat.
"Kemudian pada 2013 Kabupaten Sleman kembali memperoleh Swasti Saba Wiwerda dengan lima tatanan yang terpilih yaitu kawasan permukiman sarana prasarana sehat, ketahanan pangan dan gizi, kawasan pariwisata sehat, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri serta kehidupan sosial yang sehat," katanya.
Sedangkan pada 2015 Kabupaten Sleman memperoleh penghargaan tertinggi Swasti Saba pengembangan (Wistara) dengan mengajukan tujuh tatanan, yaitu kawasan permukiman sarana prasarana sehat, kawasan tertib lalu lintas dan transportasi, kawasan pariwisata sehat, kawasan industri dan perkantoran sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri, serta kehidupan sosial yang sehat.
"Alhamdulillah Sleman mampu kembali meraih Swasti Saba Wistara dalam verifikasi Kabupaten Kota Sehat tahun 2017, saya sangat mengapresiasi kinerja jajaran Pemkab Sleman bersama seluruh masyarakat yang terlibat dalam upaya mewujudkan Sleman sebagai Kabupaten Sehat," katanya.
Ia mengatakan, diraihnya penghargaan Swasti Saba Wistara tahun ini, Pemkab Sleman mengajukan tujuh tatanan terpilih. Ketujuh tatanan tersebut masing-masing memiliki kegiatan unggulan yang telah dilaksanakan dan telah memenuhi indikator yang telah ditetapkan dalam pedoman penyelenggaraan Kabupaten Sehat.
"Selain itu, masing-masing dari tatanan tersebut telah memperoleh penghargaan dari berbagai pihak. Seperti untuk tatanan kawasan permukiman sarana prasarana sehat, Pemkab Sleman memperoleh IDSA? Award pada 2015 dari kategori E-Health, kategori E-education,? E Tourism dan kategori E-Government.? Untuk tatanan Kehidupan Sosial yang sehat, Pemkab Sleman memperoleh penghargaan Kabupaten Layak Anak Tingkat Madya, dan penghargaan lainnya," katanya.
Sri Purnomo mengatakan, penghargaan ini merupakan hasil kerja keras semua stakeholder baik dari kalangan pemerintah, swasta dan masyarakat sendiri yang tergabung dalam Forum Kabupaten Sehat dan Forum Komunikasi Desa Sehat Tingkat Kecamatan.
"Untuk menjaga keberhasilan program KKS ini diperlukan komitmen dan kerjasama semua stakeholder untuk membuat rencana aksi program KKS ini selama lima tahun kedepan," katanya.
Ia mengatakan, rencana aksi tersebut sebagai media perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian, serta evaluasi program KKS ini agar lebih terarah dan memenuhi target yang diinginkan. Penyelenggaraan verifikasi KKS dapat menjadi evaluasi dan motivasi bagi masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.
"Saya juga berharap melalui pencapaian ini dapat mendorong dan meningkatkan pembangunan kesehatan di Kabupaten Sleman," katanya.
(U.V001)
"Penghargaan Swasti Saba Wistara ini pada tahun ini berhasil dipertahankan, setelah sebelumnya pada 2015 Sleman juga mendapat penghargaan yang sama," kata Bupati Sleman Sri Purnomo, Rabu.
Penghargaan diserahkan Plt Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI Diah Idrajati pada Bupati Sleman di Ruang Sasana Bhakti Praja Kemendagri,? Jakarta Pusat, Selasa 28 November 2017.
"Pada 2017 ini merupakan kali kelima keikutsertaan Kabupaten Sleman dalam penilaian Kabupaten Kota Sehat. Pada 2009 Kabupaten Sleman memperoleh Swasti Saba Padapa untuk Kabupaten Sehat klasifikasi pemantapan dengan tatanan yang terpilih yaitu ketahanan pangan dan gizi serta kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri," katanya.
Kemudian pada 2011 Kabupaten Sleman memperoleh Swasti Saba Wiwerda, dengan klasifikasi pembinaan untuk empat tatanan terpilih yaitu ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri, kawasan permukiman sarana prasarana sehat dan kawasan pariwisata sehat.
"Kemudian pada 2013 Kabupaten Sleman kembali memperoleh Swasti Saba Wiwerda dengan lima tatanan yang terpilih yaitu kawasan permukiman sarana prasarana sehat, ketahanan pangan dan gizi, kawasan pariwisata sehat, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri serta kehidupan sosial yang sehat," katanya.
Sedangkan pada 2015 Kabupaten Sleman memperoleh penghargaan tertinggi Swasti Saba pengembangan (Wistara) dengan mengajukan tujuh tatanan, yaitu kawasan permukiman sarana prasarana sehat, kawasan tertib lalu lintas dan transportasi, kawasan pariwisata sehat, kawasan industri dan perkantoran sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri, serta kehidupan sosial yang sehat.
"Alhamdulillah Sleman mampu kembali meraih Swasti Saba Wistara dalam verifikasi Kabupaten Kota Sehat tahun 2017, saya sangat mengapresiasi kinerja jajaran Pemkab Sleman bersama seluruh masyarakat yang terlibat dalam upaya mewujudkan Sleman sebagai Kabupaten Sehat," katanya.
Ia mengatakan, diraihnya penghargaan Swasti Saba Wistara tahun ini, Pemkab Sleman mengajukan tujuh tatanan terpilih. Ketujuh tatanan tersebut masing-masing memiliki kegiatan unggulan yang telah dilaksanakan dan telah memenuhi indikator yang telah ditetapkan dalam pedoman penyelenggaraan Kabupaten Sehat.
"Selain itu, masing-masing dari tatanan tersebut telah memperoleh penghargaan dari berbagai pihak. Seperti untuk tatanan kawasan permukiman sarana prasarana sehat, Pemkab Sleman memperoleh IDSA? Award pada 2015 dari kategori E-Health, kategori E-education,? E Tourism dan kategori E-Government.? Untuk tatanan Kehidupan Sosial yang sehat, Pemkab Sleman memperoleh penghargaan Kabupaten Layak Anak Tingkat Madya, dan penghargaan lainnya," katanya.
Sri Purnomo mengatakan, penghargaan ini merupakan hasil kerja keras semua stakeholder baik dari kalangan pemerintah, swasta dan masyarakat sendiri yang tergabung dalam Forum Kabupaten Sehat dan Forum Komunikasi Desa Sehat Tingkat Kecamatan.
"Untuk menjaga keberhasilan program KKS ini diperlukan komitmen dan kerjasama semua stakeholder untuk membuat rencana aksi program KKS ini selama lima tahun kedepan," katanya.
Ia mengatakan, rencana aksi tersebut sebagai media perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian, serta evaluasi program KKS ini agar lebih terarah dan memenuhi target yang diinginkan. Penyelenggaraan verifikasi KKS dapat menjadi evaluasi dan motivasi bagi masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat.
"Saya juga berharap melalui pencapaian ini dapat mendorong dan meningkatkan pembangunan kesehatan di Kabupaten Sleman," katanya.
(U.V001)