Jakarta (ANTARA) - Pebulutangkis tunggal putri asal Spanyol, Carolina Marin melaju ke babak final China Open usai mengalahkan pebulutangkis Jepang, Sayaka Takahashi, pada semifinal, Sabtu.
Marin mengalahkan Sayaka Takahashi dengan rubber game, 22-20, 13-21, 18-21. Di final. pebulutangkis Spanyol berusia 26 tahun ini akan menantang pebulutangkis China Taipei, Tai Tzu Ying yang menyingkirkan harapan tuan rumah Chen Yu Fei juga dengan rubber game, 6-21, 21-13, 22-20.
Keberhasilan Marin ke final pada turnamen bulu tangkis level super 1000 ini, membuktikan bahwa mantan pebulutangkis nomor satu dunia ini telah siap kembali ke jajaran elite tunggal putri dunia setelah absen selama tujuh bulan akibat cedera lutut.
Pada semi final, Marin yang menyandang status juara bertahan China Open, harus melakoni duel ketat menghadapi Takahashi yang tidak diunggulkan.
Marin sempat unggul 7-2 pada awal gim pertama. tapi Takahashi berhasil menyusul hingga akhirnya menutup gim pertama dengan 20-22.
Memasuki gim kedua, Marin langsung tancap gas dan tak lagi memberikan kesempatan Takahashi mengembangkan permainan. Pebulutangkis Spanyol yang pernah ikut berlatih di Pelatnas Cipayung ini pun menang relatif mudah dengan skor 21-13.
Pada gim ketiga, duel dua pemain bertubuh jangkung ini berlangsung sengit di awal permainan. Hingga interval gim ketiga kedudukan 11-10 untuk Takahashi.
Namun usai bertukar tempat, Marin kembali dominan dan di akhir-akhir gim ketiga, Takahashi tampak kehabisan tenaga. Situasi itu dimanfaatkan Marin untuk memenangkan pertandingan dengan skor 21-18.
Pada final Marin akan menantang Tai Tzu Ying. Kedua pemain sudah berhadapan 11 kali, dan Pebulutangkis China Taipei itu unggul 7-4. Pertemuan terakhir pada Hong Kong Open yang dimenangi Tai Tzu Ying dengan skor 18-21, 21-9, 21-14.
Marin mengalahkan Sayaka Takahashi dengan rubber game, 22-20, 13-21, 18-21. Di final. pebulutangkis Spanyol berusia 26 tahun ini akan menantang pebulutangkis China Taipei, Tai Tzu Ying yang menyingkirkan harapan tuan rumah Chen Yu Fei juga dengan rubber game, 6-21, 21-13, 22-20.
Keberhasilan Marin ke final pada turnamen bulu tangkis level super 1000 ini, membuktikan bahwa mantan pebulutangkis nomor satu dunia ini telah siap kembali ke jajaran elite tunggal putri dunia setelah absen selama tujuh bulan akibat cedera lutut.
Pada semi final, Marin yang menyandang status juara bertahan China Open, harus melakoni duel ketat menghadapi Takahashi yang tidak diunggulkan.
Marin sempat unggul 7-2 pada awal gim pertama. tapi Takahashi berhasil menyusul hingga akhirnya menutup gim pertama dengan 20-22.
Memasuki gim kedua, Marin langsung tancap gas dan tak lagi memberikan kesempatan Takahashi mengembangkan permainan. Pebulutangkis Spanyol yang pernah ikut berlatih di Pelatnas Cipayung ini pun menang relatif mudah dengan skor 21-13.
Pada gim ketiga, duel dua pemain bertubuh jangkung ini berlangsung sengit di awal permainan. Hingga interval gim ketiga kedudukan 11-10 untuk Takahashi.
Namun usai bertukar tempat, Marin kembali dominan dan di akhir-akhir gim ketiga, Takahashi tampak kehabisan tenaga. Situasi itu dimanfaatkan Marin untuk memenangkan pertandingan dengan skor 21-18.
Pada final Marin akan menantang Tai Tzu Ying. Kedua pemain sudah berhadapan 11 kali, dan Pebulutangkis China Taipei itu unggul 7-4. Pertemuan terakhir pada Hong Kong Open yang dimenangi Tai Tzu Ying dengan skor 18-21, 21-9, 21-14.