Kulon Progo (ANTARA) - Delapan calon wakil bupati Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mengikuti penjaringan sekretariat bersama dipanggil Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan.
Sekretaris Sekber Penjaringan Cawabup Kulon Progo sisa masa jabatan 2017-2022 Istana di Kulon Progo, Senin, mengatakan delapan calon wakil bupati Kulon Progo itu yakni Agus Langgeng Basuki, Sumanto, Fajar Gegana, Bambang Ratmaka Yulianta, Fidelis Indriyanto Diponegoro, Yoeke Indra Agung Laksana, Anton Supriyono, dan Eko Susanto.
"Semua dipanggil mengikuti uji kelayakan dan kepantasan di DPP PDI Perjuangan pada Selasa (10/12) sekitar pukul 13.00 WIB," kata Istana.
Menurut dia, uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon wakil bupati Kulon Progo sangat penting. Pemilihan kepala desa saja mekanismenya sangat berat, apalagi calon wakil bupati Kulon Progo yang masih akan menjabat 2,5 tahun.
"Jadi kami sangat serius untuk menyiapkan calon wakil bupati Kulon Progo," katanya.
Terkait tujuan dilaksanakannya uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon wakil bupati Kulon Progo, menurut Istana, supaya DPP PDI Perjuangan memiliki data dan referensi dalam mengambil keputusan.
"Semua kebijakan harus berbasis data yang dapat dipertanggungjawabkan. Kita harus sabar," katanya.
Istana tidak dapat memastikan keluarnya rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan terhadap nama calon wakil bupati Kulon Progo.
"Semoga cepat, mungkin minggu-minggu ini sudah diserahkan ke bupati," katanya.
Ia mengatakan mekanisme di DPRD Kulon Progo juga sudah dilakukan penyesuaian, bahwa tidak harus selesai pada 2019, tapi selama tiga bulan pada awal 2020 bisa selesai.
"Kami masih ada waktu. Biar penjaringan calon wakil bupati Kulon Progo lebih elegan," katanya.
Salah satu kandidat cawabup Fajar Gegana mengatakan semua tahapan yang sudah ditentukan oleh partai akan diikutinya.
"Tidak ada persiapan khusus yang saya lakukan dalam menghadapi uji kelayakan dan kepatutan. Yang pasti siap dengan segala proses yang ada," kata Fajar Gegana yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kulon Progo.
Sekretaris Sekber Penjaringan Cawabup Kulon Progo sisa masa jabatan 2017-2022 Istana di Kulon Progo, Senin, mengatakan delapan calon wakil bupati Kulon Progo itu yakni Agus Langgeng Basuki, Sumanto, Fajar Gegana, Bambang Ratmaka Yulianta, Fidelis Indriyanto Diponegoro, Yoeke Indra Agung Laksana, Anton Supriyono, dan Eko Susanto.
"Semua dipanggil mengikuti uji kelayakan dan kepantasan di DPP PDI Perjuangan pada Selasa (10/12) sekitar pukul 13.00 WIB," kata Istana.
Menurut dia, uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon wakil bupati Kulon Progo sangat penting. Pemilihan kepala desa saja mekanismenya sangat berat, apalagi calon wakil bupati Kulon Progo yang masih akan menjabat 2,5 tahun.
"Jadi kami sangat serius untuk menyiapkan calon wakil bupati Kulon Progo," katanya.
Terkait tujuan dilaksanakannya uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon wakil bupati Kulon Progo, menurut Istana, supaya DPP PDI Perjuangan memiliki data dan referensi dalam mengambil keputusan.
"Semua kebijakan harus berbasis data yang dapat dipertanggungjawabkan. Kita harus sabar," katanya.
Istana tidak dapat memastikan keluarnya rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan terhadap nama calon wakil bupati Kulon Progo.
"Semoga cepat, mungkin minggu-minggu ini sudah diserahkan ke bupati," katanya.
Ia mengatakan mekanisme di DPRD Kulon Progo juga sudah dilakukan penyesuaian, bahwa tidak harus selesai pada 2019, tapi selama tiga bulan pada awal 2020 bisa selesai.
"Kami masih ada waktu. Biar penjaringan calon wakil bupati Kulon Progo lebih elegan," katanya.
Salah satu kandidat cawabup Fajar Gegana mengatakan semua tahapan yang sudah ditentukan oleh partai akan diikutinya.
"Tidak ada persiapan khusus yang saya lakukan dalam menghadapi uji kelayakan dan kepatutan. Yang pasti siap dengan segala proses yang ada," kata Fajar Gegana yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kulon Progo.