Bantul (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Abdul Halim Iskandar meluncurkan Program Sanggar Inovasi Desa Badan Usaha Milik Desa atau Bumdes Panggung Lestari di Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu.
"Ke sini memang saya untuk belajar, karena ada dua hal yang sejak awal saya lakukan untuk percepatan pembangunan desa," kata Mendes PDTT usai meluncurkan Sanggar Inovasi Desa Bumdes Panggung Lestari Panggunghatjo di Kampoeng Mataraman Panggungharjo Bantul, Minggu.
Menurut dia, dua hal dalam percepatan pembangunan desa itu yang pertama adalah belanja atau menginventarisasi masalah yang sudah dilakukan Kementerian Desa di beberapa wilayah terluar maupun perbatasan di seluruh Indonesia. Dan kedua belajar sukses.
"Jadi, belanja masalah diramu dengan kesuksesan yang sudah diraih banyak desa termasuk Desa Panggungharjo, ini akan menjadi salah satu konsideran di dalam mengambil kebijakan di Kementerian Desa dan targetnya adalah efektifitas, efisiensi percepatan pembangunan desa," katanya.
Menteri mengatakan, efektifitas dan efisiensi percepatan pembangunan desa dilakukan melalui, pertama pembangunan sektor sumber daya manusia (SDM), kemudian yang kedua penguatan jaringan antar desa termasuk didalamnya adalah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bersama.
"Dan ketiga transformasi ekonomi, dan keempat yang tidak bisa ditinggalkan adalah penguatan infrastruktur. Jadi tetap infrastruktur akan menjadi bagian dari proses pembangunan di desa," katanya.
Desa Panggungharjo merupakan salah satu desa di Kabupaten Bantul yang memiliki sebanyak 28 ribu jiwa penduduk dengan 14 dusun dan 119 RT, desa ini dikenal dengan berbagai predikatnya, seperti BUMDes terbaik di Indonesia dan pernah mendapatkan apresiasi di tingkat Asean.
"Program Sanggar Inovasi Desa ini untuk menularkan apa yang sudah kita lakukan ke desa lainnya. Lewat program ini semoga apa yang kita lakukan bisa tertularkan dengan baik, serta menjadi pengetahuan bersama dan bentuk sumbangsih warga Panggungharjo bagi masyarakat Indonesia," kata Lurah Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi.
"Ke sini memang saya untuk belajar, karena ada dua hal yang sejak awal saya lakukan untuk percepatan pembangunan desa," kata Mendes PDTT usai meluncurkan Sanggar Inovasi Desa Bumdes Panggung Lestari Panggunghatjo di Kampoeng Mataraman Panggungharjo Bantul, Minggu.
Menurut dia, dua hal dalam percepatan pembangunan desa itu yang pertama adalah belanja atau menginventarisasi masalah yang sudah dilakukan Kementerian Desa di beberapa wilayah terluar maupun perbatasan di seluruh Indonesia. Dan kedua belajar sukses.
"Jadi, belanja masalah diramu dengan kesuksesan yang sudah diraih banyak desa termasuk Desa Panggungharjo, ini akan menjadi salah satu konsideran di dalam mengambil kebijakan di Kementerian Desa dan targetnya adalah efektifitas, efisiensi percepatan pembangunan desa," katanya.
Menteri mengatakan, efektifitas dan efisiensi percepatan pembangunan desa dilakukan melalui, pertama pembangunan sektor sumber daya manusia (SDM), kemudian yang kedua penguatan jaringan antar desa termasuk didalamnya adalah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bersama.
"Dan ketiga transformasi ekonomi, dan keempat yang tidak bisa ditinggalkan adalah penguatan infrastruktur. Jadi tetap infrastruktur akan menjadi bagian dari proses pembangunan di desa," katanya.
Desa Panggungharjo merupakan salah satu desa di Kabupaten Bantul yang memiliki sebanyak 28 ribu jiwa penduduk dengan 14 dusun dan 119 RT, desa ini dikenal dengan berbagai predikatnya, seperti BUMDes terbaik di Indonesia dan pernah mendapatkan apresiasi di tingkat Asean.
"Program Sanggar Inovasi Desa ini untuk menularkan apa yang sudah kita lakukan ke desa lainnya. Lewat program ini semoga apa yang kita lakukan bisa tertularkan dengan baik, serta menjadi pengetahuan bersama dan bentuk sumbangsih warga Panggungharjo bagi masyarakat Indonesia," kata Lurah Panggungharjo Wahyudi Anggoro Hadi.