Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau warga untuk mewaspadai penularan demam berdarah dengue (DBD) sepanjang Januari hingga April mengingat pada tahun 2019 serangan DBD cenderung meningkat selama periode itu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit Dinas Kesehatan Gunung Kidul Sumitro di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan bahwa selama Januari hingga April 2019 ada 262 warga Gunung Kidul yang terserang DBD dan sejak Januari sampai awal Februari 2020 sudah ada 50 kasus DBD di Gunung Kidul.

"Untuk itu, kami mengimbau masyarakat tetap mewaspadai DBD," katanya.

Ia menekankan pentingnya penerapan pola hidup bersih dan sehat serta pelaksanaan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus dalam mencegah penularan DBD. 

Pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus mencakup kegiatan mengubur, menguras, dan menutup tempat-tempat yang berisiko menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular virus dengue, penyebab demam berdarah.

"Pemberantasan sarang nyamuk akan terus digalakkan,” kata Sumitro.

Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty mengatakan bahwa upaya pencegahan serangan bukan hanya tanggung jawab petugas kesehatan, melainkan tanggung jawab seluruh unsur masyarakat. 

"Semua pihak harus ikut aktif. Salah satunya menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah,” katanya.

Dewi mengatakan bahwa pengasapan menggunakan insektisida bisa dilakukan kalau ada indikasi penyebaran DBD.

"Kalau ada indikasi penularan, maka fogging (pengasapan) bisa dilakukan. Tapi, untuk pencegahan yang utama dilakukan 3M serta melakukan pemberatan sarang nyamuk,” katanya.

Pewarta : Sutarmi
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024