Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) memacu publikasi jurnal ilmiah bereputasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pertanian khususnya dosen Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa).

"Profesionalisme dosen dan fungsional khusus, menjadi salah satu tuntutan Kementan untuk meningkatkan SDM pertanian dari unsur pendidikan," kata Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam rilis di Yogyakarta, Sabtu.

Mentan menekankan pentingnya para dosen untuk terus meningkatkan kapasitas dan kemampuan diri. "SDM pertanian yang andal berkualitas, profesional, dan berdaya saing menjadi faktor penting pembangunan pertanian di Indonesia," kata Syahrul Yasin Limpo. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menyatakan hal senada.

Menurut dia, dosen merupakan pendidik profesional yang memiliki tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

"Boleh dikatakan, dosen merupakan ujung tombak suatu perguruan tinggi," kata Dedi.

Untuk mendukung hal itu, Polbangtan YoMa menggelar "Workshop Penulisan Jurnal Ilmiah". Kegiatan ini diikuti 30 peserta yang terdiri atas dosen, calon dosen, dan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP).

Direktur Polbangtan YoMa Bambang Sudarmanto mengatakan penulisan karya ilmiah adalah hal yang penting bagi para dosen dan para fungsional khusus. Sebagai tenaga pendidik, dosen memiliki tugas tridharma perguruan tinggi, yang salah satunya berupa penelitian yang harus dipublikasikan dalam format jurnal online. 

"Melalui workshop ini, para dosen harus semakin terpacu untuk banyak menulis dan mempublikasikan jurnal ilmiah untuk pengembangan penelitian terapan.  Jangan hanya nasional, namun harus bisa publikasi jurnal internasional," tutur Bambang.

Hadir sebagai narasumber Yana Sukaryana dari Politeknik Negeri Lampung, Noviar Nazir dari Universitas Andalas, dan Sri Gunawa dari Instiper Yogyakarta.

Pada kesempatan tersebut Yana menyampaikan materi tentang Pengembangan Penelitian Terapan di Perguruan Tinggi Vokasi. Menurut dia, untuk meningkatkan publikasi ilmiah, dosen Polbangtan YoMa dapat berkolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dalam memperkaya riset dan penelitian.

"Kampus vokasi harus memetakan Program Riset Keilmuan Terapan dan berkolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dalam pengembangan riset tersebut, lalu dipublikasikan dalam jurnal ilmiah," kata Yana.

Sementara Novizar Nazir lebih menekankan materi mengenai Strategi Menembus Jurnal Ilmiah Bereputasi. Novizar merinci beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar tulisan dapat dipublikasikan pada jurnal bereputasi.

"Naskah jurnal yang baik itu mencakup kebaruan, sesuai persyaratan jurnal penerbit, mengikuti struktur artikel jurnal, bahasa penulisan yang baik, dan similarity maksimal 15 persen," kata Profesor Universitas Andalas tersebut.

Sri Gunawa yang membawakan materi mengenai pemanfaatan media digital dalam penulisan artikel ilmiah, menjelaskan bahwa untuk mengecek kemiripan tulisan pada era digital sekarang bisa dilakukan dengan sangat mudah melalui aplikasi digital.

"Kita bisa memanfaatkan berbagai software atau aplikasi untuk membantu dalam penulisan artikel jurnal seperti Mendeley, Grammarly, Turnitin, quillbot, dan lainnya," katanya.

Gunawa menambahkan bahwa kemajuan digital ini memang mempermudah pekerjaan, namun di sisi lain juga membuat penulis harus lebih ekstra dalam memastikan bahwa tulisannya benar-benar orisinal.

Kegiatan workshop tersebut ditujukan untuk meningkatkan kapasitas tenaga pendidik dalam menjalankan tugasnya.
 
Melalui workshop ini diharapkan para dosen dan PLP di Polbangtan YoMa dapat lebih produktif dalam menulis jurnal ilmiah guna menunjang profesinya dan juga sebagai media diseminasi hasil inovasi dan penelitian di bidang pertanian.

Pewarta : -
Editor : Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024