Sleman (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat perputaran uang di sektor pariwisata mencapai sekitar Rp1,22 triliun, selama libur Lebaran 2022.
"Pada periode cuti bersama Idul Fitri 28 April hingga 8 Mei, sebanyak satu juta lebih wisatawan berkunjung ke Sleman. Jumlah kunjungan ini, juga diikuti dengan kenaikan perputaran uang dari sektor wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Minggu.
Menurut dia, berdasarkan hasil perhitungan sementara, jumlah uang yang dibelanjakan pemudik/wisatawan adalah sebesar Rp1,22 triliun.
Baca juga: Satu juta orang lebih kunjungi destinasi wisata di Sleman
"Dari jumlah itu, 48,79 persennya pada sektor kuliner (kurang lebih Rp595,7 miliar), diikuti sektor transportasi (termasuk parkir) dan belanja oleh-oleh sebesar masing-masing Rp211,8 miliar (17,35 persen), dan akomodasi sebesar Rp95,8 miliar atau 86,68 persen," katanya.
Ia mengatakan, besarnya perputaran uang di sektor pariwisata ini dikonfirmasikan dari tingkat pengisian kamar (occupancy rate) hotel, baik berbintang maupun tidak berbintang di Kabupaten Sleman.
"Informasi dari dari PHRI Sleman tingkat occupancy rate di Kabupaten Sleman mencapai angka 90 persen. Lama tinggal wisatawan (length of stay) pun mengalami peningkatan menjadi rata-rata 1,70 hari selama periode libur Lebaran kali ini," katanya.
Suparmono mengatakan kenaikan kunjungan ke destinasi wisata di Kabupaten Sleman, tidak lepas dari upaya yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman bersama organisasi perangkat daerah lainnya dalam menyiapkan destinasi dengan sebaik-baiknya.
"Program Reresik Dayoh'e Teko yang gencar dilaksanakan selama dua minggu sebelum libur Lebaran, berhasil meningkatkan kesan wisatawan yang berkunjung ke destinasi yang ada di Kabupaten Sleman," katanya.
Ia mengatakan selama libur Lebaran tahun ini juga relatif kondusif dan lancar serta tidak ada kejadian yang luar biasa.
"Alhamdulillah tidak ada kejadian luar biasa, seperti pungli, nuthuk tarif, kecelakaan jip dan lainnya yang menjadi berita besar yang mempengaruhi image pariwisata di Kabupaten Sleman pada musim libur lebaran kali ini," katanya.
Suparmono menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak, utamanya pengelola destinasi wisata dan usaha jasa pariwisata yang telah bersama-sama, bergandengan tangan sehingga pariwisata bisa menjadi sektor yang mampu menggerakkan perekonomian daerah, meskipun dalam waktu yang relatif singkat ini.
Baca juga: Pantai Parangtritis dikunjungi 145 ribu orang pada libur Lebaran
"Pada periode cuti bersama Idul Fitri 28 April hingga 8 Mei, sebanyak satu juta lebih wisatawan berkunjung ke Sleman. Jumlah kunjungan ini, juga diikuti dengan kenaikan perputaran uang dari sektor wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Minggu.
Menurut dia, berdasarkan hasil perhitungan sementara, jumlah uang yang dibelanjakan pemudik/wisatawan adalah sebesar Rp1,22 triliun.
Baca juga: Satu juta orang lebih kunjungi destinasi wisata di Sleman
"Dari jumlah itu, 48,79 persennya pada sektor kuliner (kurang lebih Rp595,7 miliar), diikuti sektor transportasi (termasuk parkir) dan belanja oleh-oleh sebesar masing-masing Rp211,8 miliar (17,35 persen), dan akomodasi sebesar Rp95,8 miliar atau 86,68 persen," katanya.
Ia mengatakan, besarnya perputaran uang di sektor pariwisata ini dikonfirmasikan dari tingkat pengisian kamar (occupancy rate) hotel, baik berbintang maupun tidak berbintang di Kabupaten Sleman.
"Informasi dari dari PHRI Sleman tingkat occupancy rate di Kabupaten Sleman mencapai angka 90 persen. Lama tinggal wisatawan (length of stay) pun mengalami peningkatan menjadi rata-rata 1,70 hari selama periode libur Lebaran kali ini," katanya.
Suparmono mengatakan kenaikan kunjungan ke destinasi wisata di Kabupaten Sleman, tidak lepas dari upaya yang dilakukan Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman bersama organisasi perangkat daerah lainnya dalam menyiapkan destinasi dengan sebaik-baiknya.
"Program Reresik Dayoh'e Teko yang gencar dilaksanakan selama dua minggu sebelum libur Lebaran, berhasil meningkatkan kesan wisatawan yang berkunjung ke destinasi yang ada di Kabupaten Sleman," katanya.
Ia mengatakan selama libur Lebaran tahun ini juga relatif kondusif dan lancar serta tidak ada kejadian yang luar biasa.
"Alhamdulillah tidak ada kejadian luar biasa, seperti pungli, nuthuk tarif, kecelakaan jip dan lainnya yang menjadi berita besar yang mempengaruhi image pariwisata di Kabupaten Sleman pada musim libur lebaran kali ini," katanya.
Suparmono menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak, utamanya pengelola destinasi wisata dan usaha jasa pariwisata yang telah bersama-sama, bergandengan tangan sehingga pariwisata bisa menjadi sektor yang mampu menggerakkan perekonomian daerah, meskipun dalam waktu yang relatif singkat ini.
Baca juga: Pantai Parangtritis dikunjungi 145 ribu orang pada libur Lebaran