Jakarta (ANTARA) - Ratu Elizabeth mengatakan dirinya merasa rendah hati dan tersentuh atas dukungan dari banyaknya orang selama yang memeriahkan Platinum Jubilee-nya.
Pada Minggu (5/6) waktu setempat, ia tampil dan berdiri di balkon Istana Buckingham, diapit oleh pewarisnya Pangeran Charles serta cucunya atau anak dari Pangeran William, Pangeran George. Hadir pula di atas balkon istri Charles, Camilla; Pangeran William; istri William, Catherine; serta Putri Charlotte dan Pangeran Louis.
Mengenakan pakaian hijau cerah, Ratu Elizabeth tersenyum dan melambaikan tangan. Ia disambut oleh sorakan yang meriah, suara terompet, dan membawakan lagu kebangsaan sebelum akhirnya masuk ke dalam Istana.
"Saya merasa rendah hati dan sangat tersentuh bahwa begitu banyak orang turun ke jalan untuk merayakan Platinum Jubilee saya," kata Ratu Elizabeth dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters pada Senin.
“Meskipun saya mungkin tidak menghadiri setiap acara secara langsung, hati saya telah bersama Anda semua; dan saya tetap berkomitmen untuk melayani Anda dengan kemampuan terbaik saya, didukung oleh keluarga saya,” lanjutnya.
Ratu berusia 96 tahun itu telah menarik diri dari beberapa acara selama perayaan empat hari Platinum Jubilee karena "masalah mobilitas episodik". Ratu terpaksa melewatkan beberapa acara karena merasa tidak nyaman saat bepergian dan melakukan aktivitas lainnya, kata istana.
Ratu Elizabeth telah memerintah lebih lama dari pendahulunya. Ia naik takhta pada tahun 1952 saat berusia 25 tahun, mewarisi kekuasaan atas Inggris yang masih berusaha bangkit dari dampak Perang Dunia II dengan Winston Churchill sebagai perdana menteri.
Penampilan sang Ratu di balkon menutup hari terakhir perayaan nasional di Inggris. Penutupan dimeriahkan pawai warna-warni dan eksentrik yang berlangsung di London, dengan band militer, mobil antik, penari, dan selebritas berparade di jalanan.
Kereta kencana The Gold State Coach yang membawa sang Ratu ke Westminster Abbey untuk dinobatkan pada tahun 1953 terlihat di depan publik lagi untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.
Perwakilan dari beragam komunitas Inggris dan di seluruh Persemakmuran, menari dan berbaris di jalan-jalan, sementara penampil lain berpakaian seperti binatang, biarawati, kios kue, dan karakter-karakter yang muncul dari setiap dekade pemerintahan Ratu Elizabeth.
Setelah pawai berakhir, banyak orang memenuhi jalan raya untuk berdiri di depan Istana Buckingham dan mengibarkan bendera Union. Penyanyi Ed Sheeran juga tampil. Begitu sang ratu kembali ke dalam, para pemeran musikal "Mamma Mia" menampilkan pertunjukan "Dancing Queen” di atas panggung.
Pada Minggu (5/6) waktu setempat, ia tampil dan berdiri di balkon Istana Buckingham, diapit oleh pewarisnya Pangeran Charles serta cucunya atau anak dari Pangeran William, Pangeran George. Hadir pula di atas balkon istri Charles, Camilla; Pangeran William; istri William, Catherine; serta Putri Charlotte dan Pangeran Louis.
Mengenakan pakaian hijau cerah, Ratu Elizabeth tersenyum dan melambaikan tangan. Ia disambut oleh sorakan yang meriah, suara terompet, dan membawakan lagu kebangsaan sebelum akhirnya masuk ke dalam Istana.
"Saya merasa rendah hati dan sangat tersentuh bahwa begitu banyak orang turun ke jalan untuk merayakan Platinum Jubilee saya," kata Ratu Elizabeth dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters pada Senin.
“Meskipun saya mungkin tidak menghadiri setiap acara secara langsung, hati saya telah bersama Anda semua; dan saya tetap berkomitmen untuk melayani Anda dengan kemampuan terbaik saya, didukung oleh keluarga saya,” lanjutnya.
Ratu berusia 96 tahun itu telah menarik diri dari beberapa acara selama perayaan empat hari Platinum Jubilee karena "masalah mobilitas episodik". Ratu terpaksa melewatkan beberapa acara karena merasa tidak nyaman saat bepergian dan melakukan aktivitas lainnya, kata istana.
Ratu Elizabeth telah memerintah lebih lama dari pendahulunya. Ia naik takhta pada tahun 1952 saat berusia 25 tahun, mewarisi kekuasaan atas Inggris yang masih berusaha bangkit dari dampak Perang Dunia II dengan Winston Churchill sebagai perdana menteri.
Penampilan sang Ratu di balkon menutup hari terakhir perayaan nasional di Inggris. Penutupan dimeriahkan pawai warna-warni dan eksentrik yang berlangsung di London, dengan band militer, mobil antik, penari, dan selebritas berparade di jalanan.
Kereta kencana The Gold State Coach yang membawa sang Ratu ke Westminster Abbey untuk dinobatkan pada tahun 1953 terlihat di depan publik lagi untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.
Perwakilan dari beragam komunitas Inggris dan di seluruh Persemakmuran, menari dan berbaris di jalan-jalan, sementara penampil lain berpakaian seperti binatang, biarawati, kios kue, dan karakter-karakter yang muncul dari setiap dekade pemerintahan Ratu Elizabeth.
Setelah pawai berakhir, banyak orang memenuhi jalan raya untuk berdiri di depan Istana Buckingham dan mengibarkan bendera Union. Penyanyi Ed Sheeran juga tampil. Begitu sang ratu kembali ke dalam, para pemeran musikal "Mamma Mia" menampilkan pertunjukan "Dancing Queen” di atas panggung.