Sampang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kabupaten Sampang mengklaim 24 dari total 163 sekolah lanjutan atas (SLTA) di daerah itu telah menerapkan Kurikulum Merdeka.
"Ke-24 sekolah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka ini, terdiri dari SMA, SMK dan SLB," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim wilayah Sampang Ali Afandi, di Sampang, Minggu.
Menurut dia, jenis Kurikulum Merdeka yang diterapkan meliputi Mandiri Belajar dan Mandiri Berubah.
Ia merinci, yang menerapkan kurikulum Mandiri Belajar sebanyak 13 sekolah, terdiri dari enam SMA dan enam SMK serta satu sekolah luar biasa (SLB).
Sementara yang menerapkan kurikulum Mandiri Berubah sebanyak delapan sekolah, terdiri dari tujuh SMA dan satu SMK.
"Kalau yang Mandiri Berbagi belum ada," katanya, menjelaskan.
Ali Afandi menjelaskan, untuk mengoptimalkan dan memperluas cakupan pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sejumlah sekolah lain di Kabupaten Sampang, pihaknya menerjunkan delapan orang pengawas untuk memberikan bimbingan. Masing-masing pengawas membimbing 20 lembaga pendidikan.
Merdeka Belajar ini, kata dia, merupakan kurikulum yang mengoptimalkan kompetensi, bakat dan minat siswa untuk belajar secara mendalam.
"Ke-24 sekolah yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka ini, terdiri dari SMA, SMK dan SLB," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim wilayah Sampang Ali Afandi, di Sampang, Minggu.
Menurut dia, jenis Kurikulum Merdeka yang diterapkan meliputi Mandiri Belajar dan Mandiri Berubah.
Ia merinci, yang menerapkan kurikulum Mandiri Belajar sebanyak 13 sekolah, terdiri dari enam SMA dan enam SMK serta satu sekolah luar biasa (SLB).
Sementara yang menerapkan kurikulum Mandiri Berubah sebanyak delapan sekolah, terdiri dari tujuh SMA dan satu SMK.
"Kalau yang Mandiri Berbagi belum ada," katanya, menjelaskan.
Ali Afandi menjelaskan, untuk mengoptimalkan dan memperluas cakupan pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sejumlah sekolah lain di Kabupaten Sampang, pihaknya menerjunkan delapan orang pengawas untuk memberikan bimbingan. Masing-masing pengawas membimbing 20 lembaga pendidikan.
Merdeka Belajar ini, kata dia, merupakan kurikulum yang mengoptimalkan kompetensi, bakat dan minat siswa untuk belajar secara mendalam.