Padang (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Padang bersama Kodim 0312/Padang serta petugas gabungan lainnya melakukan inspeksi kepada dua SMK negeri di kota itu demi mengantisipasi tawuran antarsiswa seperti terjadi dua minggu lampau.
"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai antisipasi terhadap aksi tawuran antarsiswa serta kenakalan remaja lainnya, kami tidak ingin generasi muda terlibat dalam perbuatan yang negatif," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Padang Kombes Pol Ferry Harahap, di Padang, Jumat (5/8).
Dalam kegiatan tersebut, ia turun ke lokasi bersama Komandan Kodim 0312/Padang Letkol Inf Jadi, serta petugas gabungan dari kepolisian, TNI, BNNP Sumbar, dan Satpol-PP.
Sekolah yang menjadi tujuan inspeksi adalah SMKN 5 Padang di Lolong Belanti, Padang Utara serta SMKN 1 Padang di Kampung Kalawi, Kecamatan Kuranji.
Diketahui siswa yang berseteru hingga kemudian memicu aksi saling serang antarsekolah pada dua minggu yang lampau berasal dari kedua SMKN tersebut.
Ia mengatakan mekanisme inspeksi adalah mengumpulkan para siswa untuk diberikan pengarahan oleh kapolresta, dandim, serta BNN Provinsi Sumbar.
"Setelah para siswa dikumpulkan, personel gabungan masuk ke dalam kelas untuk memeriksa tas serta barang bawaan untuk mengantisipasi benda terlarang," jelasnya.
"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai antisipasi terhadap aksi tawuran antarsiswa serta kenakalan remaja lainnya, kami tidak ingin generasi muda terlibat dalam perbuatan yang negatif," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Padang Kombes Pol Ferry Harahap, di Padang, Jumat (5/8).
Dalam kegiatan tersebut, ia turun ke lokasi bersama Komandan Kodim 0312/Padang Letkol Inf Jadi, serta petugas gabungan dari kepolisian, TNI, BNNP Sumbar, dan Satpol-PP.
Sekolah yang menjadi tujuan inspeksi adalah SMKN 5 Padang di Lolong Belanti, Padang Utara serta SMKN 1 Padang di Kampung Kalawi, Kecamatan Kuranji.
Diketahui siswa yang berseteru hingga kemudian memicu aksi saling serang antarsekolah pada dua minggu yang lampau berasal dari kedua SMKN tersebut.
Ia mengatakan mekanisme inspeksi adalah mengumpulkan para siswa untuk diberikan pengarahan oleh kapolresta, dandim, serta BNN Provinsi Sumbar.
"Setelah para siswa dikumpulkan, personel gabungan masuk ke dalam kelas untuk memeriksa tas serta barang bawaan untuk mengantisipasi benda terlarang," jelasnya.