Depok (ANTARA) - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) melibatkan akademisi Universitas Indonesia (UI) untuk reformasi birokrasi berdampak dengan melakukan penajaman strategi melalui perubahan peta jalan reformasi birokrasi.

Menpan RB Abdullah Azwar Anas di Kampus UI Depok, Kamis mengatakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, reformasi birokrasi (RB) harus berdampak. Presiden mendorong agar lembaga tidak lagi sibuk di hulu, tetapi harus mengampanyekan dampaknya untuk masyarakat.

"Ketika kita ingin memperoleh dampak, Kemenpan RB harus membuat kebijakan baru agar 'tools' yang dipakai mendorong birokrasi berdampak. Kita tidak boleh berada dalam tumpukan-tumpukan kertas. Harus ada aturan yang mengubah regulasi yang selama ini berupa laporan dan angka-angka menjadi dampak nyata," katanya.

Selain itu, lanjut dia, birokrasi harus lincah dan cepat. "Kita harus introspeksi ke dalam, apa yang membuat ini ribet," paparnya.

Sementara itu Rektor UI Prof. Ari Kuncoro mengatakan bahwa tantangan global dan pesatnya kemajuan teknologi menuntut perguruan tinggi untuk terus melakukan perubahan. Perubahan difokuskan pada penataan dan transformasi organisasi sehingga lebih responsif, "agile', dan adaptif dalam melakukan pelayanan publik. Dalam mendukung program reformasi birokrasi nasional, maka berbagai upaya dan pencapaian telah ditorehkan sivitas akademika UI.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenpan RB libatkan akademisi UI untuk reformasi birokrasi berdampak

Pewarta : Feru Lantara
Editor : Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2024