Gunungkidul (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan vaksinasi massal hewan ternak kambing dan sapi di Padukuhan Kropyak, Desa/Kalurahan Candirejo, dalam rangka mencegah antraks.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Wibawanti di Gunungkidul, Kamis, mengatakan vaksin antraks sesuai dengan cakupan sebanyak 11.017 ekor.
"Kami melakukan vaksin di zona kuning, supaya antraks dapat dikendalikan lebih cepat. Stok vaksin juga mencukupi," kata Wibawanti.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Syamsul Ma'arif meninjau dan bertemu dengan warga pemilik ternak. Ia memberikan edukasi dan pengertian antraks kepada warga pemilik ternak,
"Jika ada ternak yang sakit, mohon untuk segera melapor ke Puskeswan atau dinas agar ditindaklanjuti," kata Syamsul.
Ia mengatakan vaksinasi ini bertujuan untuk mengamankan ternak dari sebaran spora melalui udara. Vaksin antraks diberikan kepada ternak dari lokasi antraks dengan jarak/radius 3 sampai 5 km.
"Kami beri vaksin agar ternak aman, karena vaksin memberikan kekebalan kepada ternak," katanya.
Terkait asuransi ternak sendiri masih dalam pembahasan. Pihak asuransi sendiri enggan memberikan asuransi apabila ternak yang mati berstatus wabah,
"Jadi pihak asuransi tidak mau apabila itu wabah," katanya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengkonsumsi daging ternak yang sakit ataupun mati.
"Kami minta masyarakat untuk melaporkan kepada dinas terkait apabila ternak sakit atau mati," katanya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Gunungkidul mencatat 87 orang yang terkonfirmasi antraks dari 125 orang yang diperiksa dampak antraks di Padukuhan Jati, Desa Candirejo. Selain itu, ada satu orang yang meninggal dunia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DPKH Gunungkidul melakukan vaksinasi massal hewan ternak di Candirejo
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul Wibawanti di Gunungkidul, Kamis, mengatakan vaksin antraks sesuai dengan cakupan sebanyak 11.017 ekor.
"Kami melakukan vaksin di zona kuning, supaya antraks dapat dikendalikan lebih cepat. Stok vaksin juga mencukupi," kata Wibawanti.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Syamsul Ma'arif meninjau dan bertemu dengan warga pemilik ternak. Ia memberikan edukasi dan pengertian antraks kepada warga pemilik ternak,
"Jika ada ternak yang sakit, mohon untuk segera melapor ke Puskeswan atau dinas agar ditindaklanjuti," kata Syamsul.
Ia mengatakan vaksinasi ini bertujuan untuk mengamankan ternak dari sebaran spora melalui udara. Vaksin antraks diberikan kepada ternak dari lokasi antraks dengan jarak/radius 3 sampai 5 km.
"Kami beri vaksin agar ternak aman, karena vaksin memberikan kekebalan kepada ternak," katanya.
Terkait asuransi ternak sendiri masih dalam pembahasan. Pihak asuransi sendiri enggan memberikan asuransi apabila ternak yang mati berstatus wabah,
"Jadi pihak asuransi tidak mau apabila itu wabah," katanya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengkonsumsi daging ternak yang sakit ataupun mati.
"Kami minta masyarakat untuk melaporkan kepada dinas terkait apabila ternak sakit atau mati," katanya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Gunungkidul mencatat 87 orang yang terkonfirmasi antraks dari 125 orang yang diperiksa dampak antraks di Padukuhan Jati, Desa Candirejo. Selain itu, ada satu orang yang meninggal dunia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DPKH Gunungkidul melakukan vaksinasi massal hewan ternak di Candirejo