Jakarta (ANTARA) -
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Uncen-Musamus dan BRGM kolaborasi cegah kebakaran gambut di Papua
Universitas Cendrawasih bersama Universitas Musamus Merauke dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) berkolaborasi dalam upaya mencegah kebakaran lahan gambut yang kerap berulang di Kampung Sumber Rejeki, Papua Selatan.
"Harapannya, melalui kajian yang kami dapatkan di lapangan ini mendorong berbagai pihak, khususnya dalam hal ini BRGM dan perguruan tinggi untuk terus bersinergi menindaklanjuti hasil temuan kami di lapangan," ujar Ketua Tim Penelitian Kebakaran Berulang di Kampung Sumber Rejeki Papua Selatan Basa T. Rumahorbo dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Kejadian kebakaran yang terjadi setiap musim kemarau di Kampung Sumber Rejeki yang terletak pada Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG) Sungai Kumbe-Sungai Bian menimbulkan keresahan masyarakat.
Baca juga: Latih petani lahan gambut, BRG dukung ketahanan pangan di Merauke
Kejadian kebakaran yang terjadi setiap musim kemarau di Kampung Sumber Rejeki yang terletak pada Kesatuan Hidrologi Gambut (KHG) Sungai Kumbe-Sungai Bian menimbulkan keresahan masyarakat.
Baca juga: Latih petani lahan gambut, BRG dukung ketahanan pangan di Merauke
Kebakaran tersebut berdampak, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun penurunan kualitas lingkungan, terutama pada fungsi gambut sebagai stabilisator iklim dan penunjang kehidupan.
Berkaca pada dampak tersebut membuat dua universitas dan BRGM melakukan kajian untuk mencari akar masalah terjadinya kebakaran berulang, solusi dan tindak lanjut untuk mencegah terjadinya kebakaran berulang.
Dari hasil penelitian, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kebakaran tersebut. Pertama, faktor alam. Saat terjadi musim kemarau yang panjang telah menyebabkan tinggi air tanah pada lahan gambut berada lebih minus 0,6 meter, menyebabkan material di atasnya menjadi kering, mudah terbakar.
Kedua, faktor sosial budaya. Masyarakat tradisional masih sering menyiapkan lahan untuk kegiatan berburu, dilakukan dengan cara membakar. Hal yang sama juga dilakukan petani umumnya, untuk penyiapan lahan tanam berikutnya.
Ketiga, faktor ekonomi, masyarakat dalam pembersihan lahan masih menganggap menjadi cara dengan biaya termurah, membuka dan penyiapan lahan untuk melakukan penanaman.
Baca juga: BLH Papua targetkan revitalisasi lahan gambut di Merauke
Ketiga, faktor ekonomi, masyarakat dalam pembersihan lahan masih menganggap menjadi cara dengan biaya termurah, membuka dan penyiapan lahan untuk melakukan penanaman.
Baca juga: BLH Papua targetkan revitalisasi lahan gambut di Merauke
Masyarakat setempat melakukan pembukaan lahan melalui pembakaran lahan menjadi salah satu pemicu kebakaran lahan gambut di Kampung Sumber Rejeki. Hal ini diperparah dengan pengetahuan masyarakat setempat terkait lahan gambut dan dampaknya apabila terbakar.
Basa T. Rumahorbo memaparkan beberapa solusi untuk mencegah terjadinya kebakaran di kampung ini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Uncen-Musamus dan BRGM kolaborasi cegah kebakaran gambut di Papua