Jakarta (ANTARA) - Setiap harinya, selama 40 detik dapat dipastikan ada seseorang yang terkena serangan jantung, dan penyakit membunuh tanpa membedakan gender.

Dilansir dari laman resmi Medical Daily, Senin, disebutkan bahwa serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung tiba-tiba berkurang atau terputus akibat adanya penumpukan lemak (plak), kolesterol dan zat lainnya.

"Penyakit jantung pembunuh nomor satu bagi pria dan wanita di Amerika Serikat. Namun, di situlah persamaannya, namun keduanya memiliki gejala yang berbeda,” kata Chief Medical Officer for Prevention for the American Heart Association Dr. Eduardo Sancez.

Menurut dia, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis dan memahami tanda-tanda gejala untuk meminimalkan perburukan kondisi.

Oleh karenanya, sangat penting untuk memahami bagaimana gejalanya yang bervariasi antar pria dan wanita.

Pada umumnya, ketika pria terkena serangan jantung gejala yang dirasakan antara lain nyeri dada seperti tertekan, nyeri pada rahang, leher, punggung, mual atau muntah dan sesak nafas.

Gejalanya berbeda dengan wanita yang kebanyakan mengalami serangan jantung tanpa merasakan nyeri dada. Banyak laporan mengatakan, wanita cenderung merasa nyeri leher, punggung, bahu, rahang, sesak nafas, nyeri di lengan, berkeringat, mual, muntah dan pusing.

Lainnya, mungkin mengalami gejala-gejala seperti sakit perut, gangguan pencernaan, mulas, dan kelelahan ekstrem bahkan beberapa minggu sebelum terkena serangan jantung.
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pria dan wanita alami gejala serangan jantung berbeda

Pewarta : Hreeloita Dharma Shanti
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024